Friday, February 3, 2012

Surat Mantan Budak untuk Sang Majikan

Praktik perbudakan di Amerika Serikat baru berakhir usai Perang Saudara di negara tersebut pada abad 18. Berkat Amandemen ke-13 Konstitusi Amerika Serikat, puluhan ribu warga kulit hitam yang kebanyakan bekerja di ladang kapuk dibebaskan.

Semenjak itu, warga kulit hitam dihargai kerja kerasnya dengan mendapatkan upah atas pekerjaan mereka. Salah satunya adalah Jourdon Anderson, mantan budak milik Kolonel Anderson di Big Spring, Tennessee. Jourdon yang saat itu sudah mendapatkan pekerjaan dan hidup bebas di Ohio diminta bekerja kembali oleh mantan majikannya di ladang kapuk miliknya.

Namun, melalui sebuah surat, Jourdon tidak menolak maupun mengiyakan permintaan majikannya tersebut. Dengan kata-kata yang sopan, Jourdon meminta kepada majikannya upah yang lebih dari 30 tahun tidak diperolehnya. Itu salah satu syarat yang dimintanya jika Anderson memang benar ingin mempekerjakannya kembali.


Surat itu dituliskan orang lain sementara Jourdon yang buta huruf mendiktekannya. Surat ini juga pernah diterbitkan di harian New York Daily Tribune, Agustus 1865. Selang 147 tahun berlalu, surat Jourdon kepada Anderson layak disimak sebagai bagian perjuangan seseorang dalam mendapatkan hak-haknya yang terenggut.

Berikut kutipan lengkap surat Jourdon:

Dayton, Ohio,

7 Agustus 1865,

Kepada Tuan Lamaku, Kolonel P.H. Anderson, Big Spring, Tennessee

Tuan: Saya telah menerima surat Anda, dan senang mengetahui Anda tidak melupakan Jourdon, dan menginginkan saya kembali dan tinggal bersama Anda lagi, menjanjikan yang lebih baik daripada orang lain. Saya sempat mengkhawatirkan Anda. Saya kira tentara Yankees telah lama menggantung Anda karena menampung para pemberontak di rumah Anda. Saya rasa mereka tidak pernah mendengar Anda yang mendatangi Kolonel Martin untuk membunuh tentara Serikat yang tertinggal di istal.

Walaupun Anda menembak saya dua kali sebelum saya kabur, saya tetap tidak ingin Anda terluka, dan saya lega Anda masih hidup. Akan sangat menyenangkan jika saya bisa kembali ke rumah Anda, bertemu dengan Nona Mary dan Nona Martha dan Allen, Esther, Green, dan Lee. Sampaikan salam sayang untuk mereka semua dan katakan saya ingin bertemu mereka di dunia yang lebih baik, jika bukan dunia ini.

Saya sebenarnya ingin mengunjungi Anda semua saat bekerja di Rumah Sakit Nashville, tapi salah satu tetangga saya bilang Henry akan menembak saya jika ada kesempatan.

Saya ingin tahu kesempatan baik apa yang Anda tawarkan kepada saya. Saya sudah hidup senang di sini. Saya mendapat upah US$25 per bulan, ditambah makan dan pakaian, memiliki rumah yang nyaman untuk Mandy (Istri Jourdon) -tetangga memanggilnya Nyonya Anderson-, anak-anak saya, Milly, Jane dan Grundy, dapat pergi sekolah dan belajar dengan baik. Guru Grundy bilang suatu saat dia bisa menjadi pendeta. Mereka sekolah Minggu juga, dan saya rutin ke gereja.

Kami diperlakukan dengan baik. Satu kali di Tennessee, kami tidak sengaja mendengar orang-orang berkata, "Mereka orang-orang hitam adalah budak." Anak-anak sakit hati mendengarnya, tapi saya katakan kepada mereka, tidak memalukan jika menjadi budak Kolonel Anderson. Kebanyakan orang kulit hitam akan bangga, seperti saya dulu, memanggilmu majikan. Sekarang jika Anda menuliskan upah yang akan saya terima, saya akan  mempertimbangkan apakah saya akan kembali lagi.

Mandy mengatakan takut kembali, khawatir Anda akan memperlakukan kami tidak adil dan kejam lagi. Dan untuk membuktikan ketulusan Anda, saya minta dikirimkan upah selama kami melayani Anda. Ini akan membuat kami melupakan dan memaafkan luka lama, dan bergantung pada rasa keadilan dan persahabatan dengan Anda di masa depan.

Saya melayani Anda dengan setia selama 32 tahun dan Mandy selama 20 tahun. Jika upah saya US$25 sebulan dan US$2 seminggu untuk Mandy, maka upah kami total berjumlah US$11.608. Jangan lupa ditambahkan bunga upah kami yang tertunda, silakan potong untuk tiga kali kunjungan dokter dan cabut gigi Mandy. Dari situlah kita akan melihat seperti apa keadilan itu. Kirim uang tersebut menggunakan Adam's Express, beralamat di V.Winters, Esq., Dayton, Ohio.

Jika Anda tidak bisa membayar upah tersebut, maka kami tidak bisa memegang janji Anda. Kami yakin para pembuat kebijakan telah membuka mata kami akan kesalahan yang dilakukan oleh Anda dan ayah Anda kepada saya dan ayah saya, yang membuat kami bekerja selama beberapa generasi tanpa upah apapun. Di sini, saya mengambil upah saya setiap Sabtu malam, tapi di Tennessee tidak ada upah apapun untuk para negro, hanya untuk kuda dan sapi. Tentunya suatu saat nanti akan ada hari  perhitungan bagi mereka yang menipu para pekerja seperti kami.

Dalam menjawab surat ini, tolong tuliskan kepastian adanya keselamatan bagi Milly dan Jane yang saat ini tumbuh menjadi gadis yang cantik. Kau tahu seperti apa Matilda dan Catherine. Saya lebih baik tinggal di sini, kelaparan dan mati, daripada melepaskan putri-putri saya kepada majikan-majikan muda yang kejam dan menghinakan mereka. Tolong sertakan juga jaminan adanya sekolah negeri yang terbuka bagi anak kulit hitam. Seluruh hidup saya saat ini saya berikan untuk anak-anak saya dan pendidikan mereka, dan membentuk mereka menjadi pribadi yang saleh.

Sampaikan salam saya untuk George Carter, saya berterima kasih padanya karena merebut pistol dari tangan Anda ketika menembaki saya.

Bekas abdi Anda,

Jourdon Anderson. ~VIVAnews.

No comments: