Praktik perbudakan di Amerika Serikat baru berakhir
usai Perang Saudara di negara tersebut pada abad 18. Berkat Amandemen
ke-13 Konstitusi Amerika Serikat, puluhan ribu warga kulit hitam yang
kebanyakan bekerja di ladang kapuk dibebaskan.
Semenjak itu,
warga kulit hitam dihargai kerja kerasnya dengan mendapatkan upah atas
pekerjaan mereka. Salah satunya adalah Jourdon Anderson, mantan budak
milik Kolonel Anderson di Big Spring, Tennessee. Jourdon yang saat itu
sudah mendapatkan pekerjaan dan hidup bebas di Ohio diminta bekerja
kembali oleh mantan majikannya di ladang kapuk miliknya.
Namun,
melalui sebuah surat, Jourdon tidak menolak maupun mengiyakan
permintaan majikannya tersebut. Dengan kata-kata yang sopan, Jourdon
meminta kepada majikannya upah yang lebih dari 30 tahun tidak
diperolehnya. Itu salah satu syarat yang dimintanya jika Anderson
memang benar ingin mempekerjakannya kembali.
Surat itu dituliskan orang lain sementara Jourdon yang buta huruf mendiktekannya. Surat ini juga pernah diterbitkan di harian New York Daily Tribune,
Agustus 1865. Selang 147 tahun berlalu, surat Jourdon kepada Anderson
layak disimak sebagai bagian perjuangan seseorang dalam mendapatkan
hak-haknya yang terenggut.
Berikut kutipan lengkap surat Jourdon:
Dayton, Ohio,
7 Agustus 1865,
Kepada Tuan Lamaku, Kolonel P.H. Anderson, Big Spring, Tennessee
Tuan: Saya telah menerima surat Anda, dan senang mengetahui Anda
tidak melupakan Jourdon, dan menginginkan saya kembali dan tinggal
bersama Anda lagi, menjanjikan yang lebih baik daripada orang lain.
Saya sempat mengkhawatirkan Anda. Saya kira tentara Yankees telah lama
menggantung Anda karena menampung para pemberontak di rumah Anda. Saya
rasa mereka tidak pernah mendengar Anda yang mendatangi Kolonel Martin
untuk membunuh tentara Serikat yang tertinggal di istal.
Walaupun
Anda menembak saya dua kali sebelum saya kabur, saya tetap tidak ingin
Anda terluka, dan saya lega Anda masih hidup. Akan sangat menyenangkan
jika saya bisa kembali ke rumah Anda, bertemu dengan Nona Mary dan Nona
Martha dan Allen, Esther, Green, dan Lee. Sampaikan salam sayang untuk
mereka semua dan katakan saya ingin bertemu mereka di dunia yang lebih
baik, jika bukan dunia ini.
Saya sebenarnya ingin mengunjungi
Anda semua saat bekerja di Rumah Sakit Nashville, tapi salah satu
tetangga saya bilang Henry akan menembak saya jika ada kesempatan.
Saya
ingin tahu kesempatan baik apa yang Anda tawarkan kepada saya. Saya
sudah hidup senang di sini. Saya mendapat upah US$25 per bulan,
ditambah makan dan pakaian, memiliki rumah yang nyaman untuk Mandy
(Istri Jourdon) -tetangga memanggilnya Nyonya Anderson-, anak-anak
saya, Milly, Jane dan Grundy, dapat pergi sekolah dan belajar dengan
baik. Guru Grundy bilang suatu saat dia bisa menjadi pendeta. Mereka
sekolah Minggu juga, dan saya rutin ke gereja.
Kami
diperlakukan dengan baik. Satu kali di Tennessee, kami tidak sengaja
mendengar orang-orang berkata, "Mereka orang-orang hitam adalah budak."
Anak-anak sakit hati mendengarnya, tapi saya katakan kepada mereka,
tidak memalukan jika menjadi budak Kolonel Anderson. Kebanyakan orang
kulit hitam akan bangga, seperti saya dulu, memanggilmu majikan.
Sekarang jika Anda menuliskan upah yang akan saya terima, saya akan
mempertimbangkan apakah saya akan kembali lagi.
Mandy mengatakan
takut kembali, khawatir Anda akan memperlakukan kami tidak adil dan
kejam lagi. Dan untuk membuktikan ketulusan Anda, saya minta dikirimkan
upah selama kami melayani Anda. Ini akan membuat kami melupakan dan
memaafkan luka lama, dan bergantung pada rasa keadilan dan persahabatan
dengan Anda di masa depan.
Saya melayani Anda dengan setia
selama 32 tahun dan Mandy selama 20 tahun. Jika upah saya US$25 sebulan
dan US$2 seminggu untuk Mandy, maka upah kami total berjumlah
US$11.608. Jangan lupa ditambahkan bunga upah kami yang tertunda,
silakan potong untuk tiga kali kunjungan dokter dan cabut gigi Mandy.
Dari situlah kita akan melihat seperti apa keadilan itu. Kirim uang
tersebut menggunakan Adam's Express, beralamat di V.Winters, Esq.,
Dayton, Ohio.
Jika Anda tidak bisa membayar upah tersebut,
maka kami tidak bisa memegang janji Anda. Kami yakin para pembuat
kebijakan telah membuka mata kami akan kesalahan yang dilakukan oleh
Anda dan ayah Anda kepada saya dan ayah saya, yang membuat kami bekerja
selama beberapa generasi tanpa upah apapun. Di sini, saya mengambil
upah saya setiap Sabtu malam, tapi di Tennessee tidak ada upah apapun
untuk para negro, hanya untuk kuda dan sapi. Tentunya suatu saat nanti
akan ada hari perhitungan bagi mereka yang menipu para pekerja seperti
kami.
Dalam menjawab surat ini, tolong tuliskan kepastian adanya
keselamatan bagi Milly dan Jane yang saat ini tumbuh menjadi gadis yang
cantik. Kau tahu seperti apa Matilda dan Catherine. Saya lebih baik
tinggal di sini, kelaparan dan mati, daripada melepaskan putri-putri
saya kepada majikan-majikan muda yang kejam dan menghinakan mereka.
Tolong sertakan juga jaminan adanya sekolah negeri yang terbuka bagi
anak kulit hitam. Seluruh hidup saya saat ini saya berikan untuk
anak-anak saya dan pendidikan mereka, dan membentuk mereka menjadi
pribadi yang saleh.
Sampaikan salam saya untuk George Carter,
saya berterima kasih padanya karena merebut pistol dari tangan Anda
ketika menembaki saya.
Bekas abdi Anda,
Jourdon Anderson. ~VIVAnews.
No comments:
Post a Comment