Terkubur selama 30.000 tahun di tundra atau padang rumput beku
Siberia, ilmuwan Rusia berhasil menghidupkan kembali tanaman berbunga
kecil dan kurus. Sebuah pembudidayaan tanaman dari jaringan kuno
paling tua di dunia.
Tanaman itu dinamai Silene stenophylla, tumbuh dan menghasilkan bunga putih dengan kelopak berenda.
"Ini
sangat menarik," kata Jane Shen-Miller, biologis dari University of
California, Los Angeles, yang tak terlibat dalam penelitian itu,
seperti dimuat situs sains LiveScience. "Ini berasal dari jaringan purba, katakanlah sekitar 30.000 tahun lalu, ini sangat, sangat menarik."
Shen-Miller
sebelumnya memimpin proyek yang membangkitkan benih teratai berusia
1.300 tahun dari China Utara. Kelompok ilmuwan lain pada tahun 2005
berhasil menumbuhkan kembali benih pohon kurma berusia 2.000 tahun dari
Israel -- yang sebelumnya memegang rekor tertua. Apa yang dihasilkan
para ilmuwan Rusia itu jelas melampaui semua pencapaian yang pernah
dilakukan para ahli.
Dalam studi yang dipublikasikan, Senin 20 Februari 2012 di jurnal, Proceedings of the National Academy of Sciences,
para peneliti dari Russian Academy of Sciences tidak secara langsung
menumbuhkan kecambah dari benih, melainkan mengambil jaringan buah yang
belum matang.
Jaringan buah itu berasal dari liang hewan yang
membeku di Sungai Kolyma, di timur laut Siberia. Di lubang itulah,
binatang sejenis tupai menyimpan puluhan ribu bibit dan buah -- yang
tetap awet karena pembekuan. Uji radiokarbon menunjukkan jaringan buah
yang kembali dihidupkan itu berusia antara 28.000 hingga 32.000 tahun
lalu.
Para ilmuwan membiakkan jaringan tersebut dalam media
kaya nutrisi. Sel dari jaringan ini punya kemampuan untuk
bertransformasi menjadi semua bagian tumbuhan. Mereka tumbuh menjadi
bibit saat para ilmuwan menanam ke dalam tanah.
"Tanaman ini
memiliki mekanisme untuk bertahan hidup dalam lingkungan yang keras,"
kata Shen-Miller. Sebab, sebagian besar bibit tumbuhan akan mati dalam
waktu beberapa tahun. Namun, beberapa di antaranya, termasuk lotus
berusia 1.300 tahun dan S. stenophylla memiliki mekanisme menjaga
DNA-nya.
Kebangkitan menakjubkan tumbuhan ini menjadi
petunjuk, bagaimana manusia bisa memperbaiki DNA, suatu hal yang
mungkin bisa bermanfaat bagi pencegahan kanker di masa depan.
Genetika
tumbuhan luar biasa itu mungkin juga berguna jika diaplikasikan pada
tanaman modern. Karena bibit tanaman masa kini yang disimpan cepat
kehilangan nutrisi dan kemampuan untuk tumbuh. "Mereka memiliki sumber
daya DNA untuk kita pelajari." ~VIVAnews
No comments:
Post a Comment