Monday, May 21, 2012

Menggadai Idealisme ?


Mesti nya, idealisme akan selalu melekat dalam nurani setiap insan manusia. Idealisme akan tampak menggebu-gebu dalam kehidupan kaum muda. Hal ini penting kita hayati, karena sebagai "daya dorong" dalam mengarungi kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, idealisme adalah syarat mutlak yang harus dimiliki oleh setiap anak bangsa. Idealisme adalah aroma kehidupan yang senantiasa akan membangun sebuah dinamika. Hidup tanpa idealisme identik dengan sambal Ciganea tanpa terasi. Terasa hambar dan kurang greget.

  Dalam hidup dan kehidupan, idealisme adalah suatu nilai yang sangat penting. Idealisme menunjukkan ada nya kehendak untuk menggapai masa depan yang lebih baik dan bermakna bagi kehidupan. Idealisme bukan sesuatu yang sifat nya statis. Idealisme adalah sesuatu yang dinamis dan bergerak sesuai dengan konteks perkembangan jaman. Sebagai gambaran, idealisme bangsa di masa penjajahan adalah memerdekakan bangsa dan idealisme di masa kini adalah bagaimana kemampuan dan kesungguhan kita dalam mengisi kemerdekaan yang telah kita raih itu.

  Idealisme yang melekat pada diri seseorang, pada hakekat nya tidak akan pernah hilang selama diri nya masih menghirup udara. Idealisme umum nya hanya akan mengalami pemudaran. Beberapa pengalaman membuktikan, idealisme seseorang itu akan berkorelasi positip dengan bertambah nya usia seseorang. Akibat nya, wajar terjadi sekira nya di kala diri nya muda atau tatkala menjadi mahasiswa, kadar idealisme nya akan sangat tinggi, namun setelah diri nya bekerja dan berumah tangga, maka idealisme yang dimiliki nya pun terekam mengalami pemudaran.

   Suasana yang demikian, bukanlah sekedar omong kosong. Walau tidak berlaku universal, umum nya mereka yang ketika menjadi mahasiswa terlihat getol berteriak dan melakukan pengkritisan atas berbagai kebijakan Pemerintah yang dinilai nya tidak pro rakyat, namun setelah diri nya lulus dari Universitas kemudian bekerja di Pemerintahan, teriakan-teriakan nya itu mulai menghilang dan hampir tidak terdengar lagi. Diri nya terlihat asyik dengan pekerjaan yang harus digarap nya, dan terkadang menjadi tidak peduli lagi atas apa-apa yang tengah tercipta di masyarakat.


   Akan tetapi, cerita nya bakal menjadi lain, sekira nya diri nya tidak bekerja di Pemerintahan. Sebut saja mereka yang tetap bergiat di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Mereka ini terlihat tetap bicara lantang dan malah semakin kuat dalam menyampaikan argumen-argumen nya. Mereka tidak pernah merasa ragu atas apa-apa yang disuarakan nya. Mereka sangat meyakini bahwa apa yang disampaikan nya itu adalah bagian dari sikap kritis nya selaku anak bangsa yang sayang atas nasib sesama. Mereka tegar bersikap dan kokoh dalam pendirian. Di benak mereka selalu tertanam motto : "benar katakan benar dan salah katakan salah".


  Hidup memang butuh idealisme. Kehidupan akan terasa hampa bila kita memupus idealisme dalam kiprah sehari-hari. Idealisme sendiri akan selalu inheren dengan kehidupan. Idealisme seseorang tidak akan dapat dihilangkan. Hanya, bila ada orang yang ingin menggadaikan nya, maka hal itu sesuatu yang sangat mungkin kita temukan. Persoalan nya mungkinkah bakal ada orang yang secara jantan mengaku dengan jujur bahwa diri nya sedang menggadaikan idealisme nya ? Inilah sebetul nya salah satu "pekerjaan rumah" kita di masa kini dan mendatang. ~SUARA RAKYAT

No comments: