13-7-2010: Italia Tangkap Ratusan Mafia
Sebanyak 305 orang terkait dengan salah satu jaringan yang paling berpengaruh, 'ndrangheta
Rabu, 13 Juli 2011, 08:00 WIB
Renne R.A Kawilarang Menurut kantor berita Associated Press, mereka yang ditangkap diantaranya adalah para bos mafia kelas kakap. Polisi pun menyita aset dalam bentuk uang dan properti senilai lebih dari 60 juta euro (sekitar Rp689,9 miliar).
Tim kejaksaan Italia mengungkapkan bahwa jaringan mafia asal Calabria itu memiliki struktur hirarki yang ketat, seperti halnya mafia Sicilia, serta bukan sekadar asosiasi klan seperti yang diduga sebelumnya.
Selain mengembangkan operasi bisnis di kawasan kaya Lombard, yang terletak di Italia bagian utara, jaringan 'ndrangheta juga berkonsentrasi di kampung halaman mereka di Calabria. Mereka menerapkan kontrol ketat dalam setiap pengambilan keputusan strategis. Demikian ungkap tim kejaksaan anti mafia.
Operasi penggerebekan dimulai pada Selasa 13 Juli 2010 dini hari pukul 4 waktu setempat. Pertama yang ditangkap adalah Domenico Oppedisano, yang merupakan pemimpin tertinggi 'ndrangheta. Penangkapan berlangsung di kota pesisir Rosarno di kawasan Calabria.
Penangkapan massal itu bisa dilakukan berkat operasi intelijen aparat hukum. Mereka mengerahkan agen di sejumlah acara 'ndrangheta. Diantaranya pada suatu pesta pernikahan 2009. Orang tua masing-masing mempelai adalah dua gembong kriminal di Calabria.
Geng 'ndrangheta dikenal sebagai salah satu sindikat mafia yang paling berpengaruh di Italia. Namun, Pemerintah Italia baru Februari lalu menyatakan bahwa kelompok itu adalah organisasi kriminal.
Dari Calabria, jaringan 'ndrangheta berkembang ke kawasan utara Italia pada dekade 1970-an. Mulai dekade 1980-an jaringan itu menyebar ke Jerman, bahkan hingga ke Kanada dan Australia.
Dalam penyergapan massal itu, gugus tugas anti mafia dari kejaksaan mengerahkan 3.000 polisi. Mereka yang ditangkap dikenakan tuduhan beragam, diantaranya pembunuhan, pemerasan, penyelundupan senjata dan obat terlarang, dan asosiasi kriminal.
"Kini, kita berhasil melanggar privasi banyak anggota 'ndrangheta," tutur Pierro Grasso, ketua gugus tugas anti mafia dari Kejaksaan Italia.
• VIVAnew
No comments:
Post a Comment