MANUSIA MENENTUKAN PILIHAN, TUHAN (ALAM) MENENTUKAN KONSEKUENSINYA
Semua orang dilengkapi dengan panca indera. Panca indera ibarat
pisau, manusia bebas memilih mau menggunakannya sebagai sarana yang
positif dan konstruktif atau digunakan sebagai sarana negatif dan
destruktif. Yang jelas, bukan urusan tuhan untuk mengatur apakah
seseorang memilih jahat, hidup berada dalam kegelapan, atau memilih
menjadi baik, hidup dalam cahaya terang. Jika tuhan yang memilihkan,
berarti itu tuhan palsu yang berada di dalam imajinasi manusia.
Imajinasi manusia beresiko “menciptakan” tuhan bodoh dengan manajemen
yang tidak adil. Bagi tuhan yang maha pinter, tentunya untuk menentukan
pilihan tersebut semua terserah manusia. Sementara itu, tuhan atau
hukum alam semesta cukup merangkai konsekuensi secara detil, adil dan
lugas untuk masing-masing pilihan manusia tersebut. Nah dengan
pemahaman seperti ini, terasa tuhan lebih adil kan. Selain itu, manusia
akan berhenti mencari-cari kambing hitam, menyalahkan tuhan karena
tidak memberikan petunjuk untuk dirinya. Petunjuk untuk menjatuhkan
pilihan pun menjadi tanggungjawab setiap manusia. Siapa yang mau
berusaha, tentu akan membuahkan hasil.
No comments:
Post a Comment