Paling tidak, ada dua kejadian penting dalam beberapa hari
belakangan ini terkait dengan kekesalan Presiden Sby atas tudingan
konspirasi terhadap diri nya sebagaimana yang diberitakan sebuah
televisi nasional. Pertama adalah pertemuan nya dengan Sri Mulyani
selaku Direktur Pelaksana Bank Dunia dan yang ke dua adalah kehadiran
Presiden Sby dalam acara Hari Ulang Tahun Partai Golkar. Kalau yang
pertama disebut "konspirasi century" maka yang ke dua dikatakan sebagai "konspirasi lapindo".
Dihadapkan pada kondisi yang demikian, secara tegas Presiden Sby
menegaskan bahwa tudingan konspirasi Century adalah sesuatu yang tidak
waras.
Terlepas dari apa yang menyebabkan Presiden
Sby perlu mengomentari tudingan yang disampaikan oleh sebuah televisi
nasional, namun yang menarik untuk dijadikan bahan pencermatan kita
bersama adalah mengapa kasus Century seolah-olah tidak mau dituntaskan.
Walau Presiden Sby sudah meminta para aparat penegak hukum (KPK,
Kejaksaan dan Kepolisian) untuk segera menuntaskan nya, tapi penanganan
terhadap kasus ini seperti jalan di tempat. Kasus Century tampak
tertelan oleh kasus-kasus lain yang kini mengedepan menjadi perhatian
publik. Kasus Century selama berbulan-bulan ternina-bobokan oleh
mencuat nya Kasus Nazaruddin. Kasus Century seolah-olah terpinggirkan
oleh isu reshufel Kabinet. Bahkan sekarang pun orang lebih senang
berkomentar soal Kasus Papua ketimbang secara serius mengupas-tuntas
Kasus Century.
Di sisi lain, Kasus Lapindo juga
terkesan tidak berlanjut. Publik tentu tidak memahami secara utuh
bagaimana nasib dari Kasus Lapindo, selain mereka hanya tahu bahwa
karena kasus Lapindo itulah, banyak warga bangsa yang kondisi kehidupan
nya menjadi semakin menyedihkan. Kasus Lapindo makin tidak terdengar,
bahkan boleh jadi bakal berlalu tanpa pesan. Kasus Lapindo menjadi
menarik untuk dianalisis, karena ditengarai melibatkan orang nomor satu
di Partai Golongan Karya yang diprediksi bakal muncul menjadi Calon
Presiden dalam Pilpres 2014 medatang. Sosok Aburizal Bakrie atau beken
dengan sebutan Ical ini, di duga punya hubungan dengan kejadian Kasus
Lapindo, sehingga mengedepan menjadi informasi atau berita yang layak
jual.
Presiden Sby tentu sangat diperkenankan untuk
membuat opini nya. Jangankan seorang Presiden, rakyat jelata pun
dijamin oleh Undang Undang jika ingin menyuarakan kata hati nya. Kita
hidup di negara demokrasi. Setiap warga negara dijamin untuk berbeda
pendapat. Setiap anak bangsa diberi kesempatan untulk berserikat. Dan
di sebuah negara demokrasi, kita pun diberi kesempatan untuk selalu "berbagi pikir dan bersambung rasa"
guna membawa negeri tercinta ke arah yang lebih baik, lebih terhormat
dan lebih sejahtera lagi. Pernyataan Presiden Sby soal tudingan
konspirasi (baik ketemu dengan Sri Mulyani atau Aburizal Bakrie) yang
dinilai sebagai sesuatu hal yang tidak waras, pada dasar nya sangat
menarik untuk dijadikan bahan telaahan kita ke depan. Dari pernyataan
ini, sah-sah saja jika ada orang yang bertanya : kalau tudingan yang
waras nya bagaimana ?
Seyogya nya Kasus Century segera
dituntaskan. Penuntasan yang dilakukan sebaik nya disemangati untuk
mendudukan akar masalah pada proporsi yang semesti nya. Kita sepakat
bahwa Kasus Century harus diselesaikan melalui pendekatan hukum dan
jangan sekali-kali dibawa ke ranah politik. Untuk itu, agar segudang
persepsi buruk yang selama ini diarahkan terhadap Kasus Century dapat
menjadi terang benderang, maka solusi terbaik nya adalah tuntaskan
penyelesaian nya. Justru yang menjadi pertanyaan kita selanjut nya
adalah adakah niat kita untuk menyelesaikan kasus Century ini hingga
tuntas ? Sampai sejauh mana Aparat Penegak Hukum mampu melakukan
penyelidikan dan penyidikan nya secara lebih serius ? Bahkan penting
juga ditanyakan bagaimana tindak lanjut dari temuan yang selama ini
sudah ditempuh oleh DPR ?
Bila Kasus Century tidak
tertuntaskan, suatu hal yang wajar jika publik akan terus
mempertanyakan nya. Publik juga berhak untuk mengemukakan pandangan dan
analisis nya. Presiden Sby juga boleh jadi akan bosan membaca nya.
Kalau saat ini muncul pandangan bahwa tudingan konspirasi adalah hal
yang tidak waras, maka di kemudian hari kata-kata apa yang bakal
disampaikan Presiden Sby, sekira nya ada yang mengkritisi Kasus Century
ini ? Yang jelas, sebuah kekeliruan jika ada diantara kita yang tidak
mau menuntaskan Kasus Century dalam waktu yang sesingkat-singkat nya.
Mari kita amati perkembangan nya. ~SUARA RAKYAT
No comments:
Post a Comment