Saturday, November 12, 2011

Konspirasi SBY

Paling tidak, ada dua kejadian penting dalam beberapa hari belakangan ini terkait dengan kekesalan Presiden Sby atas tudingan konspirasi terhadap diri nya sebagaimana yang diberitakan sebuah televisi nasional. Pertama adalah pertemuan nya dengan Sri Mulyani selaku Direktur Pelaksana Bank Dunia dan yang ke dua adalah kehadiran Presiden Sby dalam acara Hari Ulang Tahun Partai Golkar. Kalau yang pertama disebut "konspirasi century" maka yang ke dua dikatakan sebagai "konspirasi lapindo". Dihadapkan pada kondisi yang demikian, secara tegas Presiden Sby menegaskan bahwa tudingan konspirasi Century adalah sesuatu yang tidak waras.


    Terlepas dari apa yang menyebabkan Presiden Sby perlu mengomentari tudingan yang disampaikan oleh sebuah televisi nasional, namun yang menarik untuk dijadikan bahan pencermatan kita bersama adalah mengapa kasus Century seolah-olah tidak mau dituntaskan. Walau Presiden Sby sudah meminta para aparat penegak hukum (KPK, Kejaksaan dan Kepolisian) untuk segera menuntaskan nya, tapi penanganan terhadap kasus ini seperti jalan di tempat. Kasus Century tampak tertelan oleh kasus-kasus lain yang kini mengedepan menjadi perhatian publik. Kasus Century selama berbulan-bulan ternina-bobokan oleh mencuat nya Kasus Nazaruddin. Kasus Century seolah-olah terpinggirkan oleh isu reshufel Kabinet. Bahkan sekarang pun orang lebih senang berkomentar soal Kasus Papua ketimbang secara serius mengupas-tuntas Kasus Century.

    Di sisi lain, Kasus Lapindo juga terkesan tidak berlanjut. Publik tentu tidak memahami secara utuh bagaimana nasib dari Kasus Lapindo, selain mereka hanya tahu bahwa karena kasus Lapindo itulah, banyak warga bangsa yang kondisi kehidupan nya menjadi semakin menyedihkan. Kasus Lapindo makin tidak terdengar, bahkan boleh jadi bakal berlalu tanpa pesan. Kasus Lapindo menjadi menarik untuk dianalisis, karena ditengarai melibatkan orang nomor satu di Partai Golongan Karya yang diprediksi bakal muncul menjadi Calon Presiden dalam Pilpres 2014 medatang. Sosok Aburizal Bakrie atau beken dengan sebutan Ical ini, di duga punya hubungan dengan kejadian Kasus Lapindo, sehingga mengedepan menjadi informasi atau berita yang layak jual.

   Presiden Sby tentu sangat diperkenankan untuk membuat opini nya. Jangankan seorang Presiden, rakyat jelata pun dijamin oleh Undang Undang jika ingin menyuarakan kata hati nya. Kita hidup di negara demokrasi. Setiap warga negara dijamin untuk berbeda pendapat. Setiap anak bangsa diberi kesempatan untulk berserikat. Dan di sebuah negara demokrasi, kita pun diberi kesempatan untuk selalu "berbagi pikir dan bersambung rasa" guna membawa negeri tercinta ke arah yang lebih baik, lebih terhormat dan lebih sejahtera lagi. Pernyataan Presiden Sby soal tudingan konspirasi (baik ketemu dengan Sri Mulyani atau Aburizal Bakrie) yang dinilai sebagai sesuatu hal yang tidak waras, pada dasar nya sangat menarik untuk dijadikan bahan telaahan kita ke depan. Dari pernyataan ini, sah-sah saja jika ada orang yang bertanya : kalau tudingan yang waras nya bagaimana ?

   Seyogya nya Kasus Century segera dituntaskan. Penuntasan yang dilakukan sebaik nya disemangati untuk mendudukan akar masalah pada proporsi yang semesti nya. Kita sepakat bahwa Kasus Century harus diselesaikan melalui pendekatan hukum dan jangan sekali-kali dibawa ke ranah politik. Untuk itu, agar segudang persepsi buruk yang selama ini diarahkan terhadap Kasus Century dapat menjadi terang benderang, maka solusi terbaik nya adalah tuntaskan penyelesaian nya. Justru yang menjadi pertanyaan kita selanjut nya adalah adakah niat kita untuk menyelesaikan kasus Century ini hingga tuntas ? Sampai sejauh mana Aparat Penegak Hukum mampu melakukan penyelidikan dan penyidikan nya secara lebih serius ? Bahkan penting juga ditanyakan bagaimana tindak lanjut dari temuan yang selama ini sudah ditempuh oleh DPR ?

    Bila Kasus Century tidak tertuntaskan, suatu hal yang wajar jika publik akan terus mempertanyakan nya. Publik juga berhak untuk mengemukakan pandangan dan analisis nya. Presiden Sby juga boleh jadi akan bosan membaca nya. Kalau saat ini muncul pandangan bahwa tudingan konspirasi adalah hal yang tidak waras, maka di kemudian hari kata-kata apa yang bakal disampaikan Presiden Sby, sekira nya ada yang mengkritisi Kasus Century ini ? Yang jelas, sebuah kekeliruan jika ada diantara kita yang tidak mau menuntaskan Kasus Century dalam waktu yang sesingkat-singkat nya. Mari kita amati perkembangan nya. ~SUARA RAKYAT

No comments: