Daging Merah dan Daging Putih
- Sesungguhnya ada banyak ragam daging yang dapat dijadikan sebagai
sumber protein bagi tubuh. Manusia tidak melulu harus mengonsumsi
daging sapi untuk memenuhi kebutuhan terhadap protein. Ada berbagai
jenis daging yang dapat dikonsumsi.
- Berdasarkan warnanya, daging
dikelompokkan menjadi daging merah dan daging putih. Kelompok daging
merah adalah daging yang berasal dari ternak besar, seperti sapi,
kerbau, domba, kambing, kuda, dan babi. Adapun yang masuk kelompok
daging putih adalah daging yang berasal dari unggas, semisal ayam,
burung, kalkun, ayam hutan, ikan-ikanan, dan hasil laut, semisal
udang-udangan (lobster, udang, kepiting) serta kerang-kerangan.
- Selain
itu, kelompok reptil, semisal buaya, biawak, ular, dan bulus, serta
amfibi, seperti kodok atau katak, juga termasuk kelompok daging putih.
- Pengelompokan
daging merah dan daging putih ini dilakukan sebab tampilan dagingnya
memang berwarna merah untuk daging yang merah, sedangkan daging putih
berwarna putih. Namun, warna daging bukanlah patokan mutlak karena
dalam kelompok daging putih ada pula ikan yang ketika mentah berwarna
putih, tetapi setelah dimasak berubah warna menjadi merah.
- Tampilan
warna daging dipengaruhi oleh protein bernama mioglobin yang terdapat
di semua otot, termasuk daging. Mioglobin, seperti halnya hemoglobin,
adalah protein yang mengikat oksigen. Hemoglobin mengangkut oksigen
dari paru-paru ke sel-sel di seluruh tubuh, sementara mioglobin
menyimpan oksigen di dalam sel.
- Umumnya kelompok daging merah
memiliki mioglobin lebih banyak. Secara rata-rata, daging sapi
mengandung lebih banyak mioglobin dalam jaringannya, yakni sekitar 8
miligram per gram daging daripada jenis daging lain. Kambing (domba)
rata-rata 6 miligram dan babi hanya 2 miligram. Adapun unggas
mengandung 1-3 miligram mioglobin.
- Untuk memenuhi kebutuhan gizi
yang seimbang, kita memang sebaiknya mengonsumsi kedua kelompok daging
tersebut. Tidak hanya mengonsumsi satu kelompok daging karena tiap-tiap
kelompok memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat saling
melengkapi. Daging putih mempunyai kadar protein lebih tinggi
dibandingkan dengan daging merah. Namun, daging merah memiliki kadar
lemak jenuh dan kolesterol yang lebih tinggi dibandingkan dengan daging
putih.
- Untuk
mendapatkan daging yang baik, tentu kualitasnya harus diperhatikan saat
membeli. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu warna,
keempukan dan tekstur, rasa dan aroma termasuk bau atau rasa, retensi
cairan, serta pH daging. Sementara itu, untuk mengukur mutunya, hal itu
dapat diketahui dari keempukannya yang dapat dibuktikan dengan sifatnya
yang mudah dikunyah.
- Khusus untuk daging ayam, ada beberapa ciri
yang harus diperhatikan, yaitu daging memiliki warna putih keabuan dan
cerah. Warna kulit ayam biasanya putih kekuning-kuningan dan bersih.
Jika disentuh, daging terasa lembab dan tidak lengket. Daging ayam juga
halus, mudah dikunyah dan digiling, mudah dicerna, serta memiliki rasa
lembut. Aroma daging ayam tidak menyengat, tidak berbau amis, dan tidak
busuk.
- Adapun untuk daging sapi, ciri-ciri yang baik adalah berwarna merah terang
- atau cerah, mengilap, tidak pucat, dan tidak kotor. Secara fisik daging
- elastis,
sedikit kaku, dan tidak lembek. Jika dipegang, maka daging masih terasa
basah dan tidak lengket di tangan dan memiliki aroma daging sapi yang
sangat khas (gurih).KOMPAS.com
No comments:
Post a Comment