"Selamat jalan sahabat" ! Boleh jadi, inilah kata-kata yang cukup
pantas mengiringi kepergian Sondang Hutagalung ke tempat peristirahatan
terakhir nya. Berita duka tentang wafat nya Sondang, kita dengar pada
hari Sabtu sore, di tengah-tengah keramaian media massa memberitakan
penangkapan Nunun Nurbaeti, tersangka kasus suap Cek Pelawan
Pemilihan Deputy Gubernur Bank Indonesia. Sondang meninggal karena
kondisi fisik nya yang terus melemah atas aksi "bakar diri" yang
dilakukan nya di depan Istana Negara. Ya kita semua berduka. Termasuk
Presiden Sby juga menyampaikan rasa duka nya sebagaimana yang
disampaikan Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi.
Sondang Hutagalung adalah mahasiswa Universitas Bung Karno, dikenali
sebagai aktivis yang cukup getol memperjuangkan Hak Asasi Manusia.
Selama hidup nya, Sondang sangat gigih memperjuangkan nasib sesama nya.
Aksi "bakar diri" yang dilakukan nya, jelas sebagai bentuk kekecewaan
yang mendalam atas kondisi kehidupan bernegara, berbangsa dan
bermasyarakat yang sedang tercipta saat ini. Sondang melihat betapa
banyak fenomena kehidupan yang jauh dari impian nya. Korupsi
merajalela. Para petinggi bangsa tampak terjebak dalam gaya hidup yang
hedonis. Bahkan yang nama nya hidup bersahaja pun semakin tertelan oleh
budaya sofistikasi.
Dihadapkan pada suasana yang
demikian, Sondang protes. Tentu dengan gaya nya yang khas. Di awali
melaburi diri nya dengan bensin, Sondang berjalan sendirian, berdiri
tegak menuju Istana Negara. Tanpa banyak basa basi, Sondang pun
langsung menyulut api dan melakukan aksi "bakar diri". Hanya dalam
hitungan detik, api pun melumat diri nya dan Sondang pun ambruk. Sebuah
aksi yang sangat berani. Demi apa yang diyakini nya, nyawa satu-satu
nya pun rela untuk dikorbankan.
Apa yang diperjuangkan
Sondang Hutagalung, boleh jadi merupakan perjuangan kita juga. Sebagai
bangsa yang merdeka, tentu kita akan marah besar jika disekeliling
kehidupan sehari-hari, masih dijumpai perilaku orang-orang yang
hipokrit. Kita akan kecewa banget bila ada pejabat yang masih belum
mampu berkiprah satu, antara tutur kata dan perbuatan. Dan kita pun
pasti akan melakukan penggugatan, bila dalam kehidupan bernegara,
berbangsa dan bermasyarakat, masih terekam ada nya perlakuan-perlakuan
yang tidak senafas dengan cita-cita bangsa sebagaimana yang tersurat
dalam Pembukaan UUD 1945.
Aksi "bakar diri",
bukanlah bentuk protes yang banyak dilakukan oleh para aktivis mau pun
tokoh pergerakan. Umum nya, para demonstran lebih memilih untuk unjuk
rasa sambil menggelar orasi atau bakar ban mobil. Para demonstran lebih
senang untuk membawa poster atau membentangkan spanduk di jalan-jalan
raya, ketimbang diam-diam lalu melakukan aksi "bakar diri". Bahkan ada
juga orang yang menggelar demonstrasi hanya untuk mengejar kepentingan
sesaat. Oleh karena itu, aksi "bakar diri" yang dilakukan Sondang
Hutagalung di depan Istana Negara, benar-benar sebuah aksi yang jarang
terjadi. Bukan saja resiko terburuk nya dapat kehilangan nyawa
satu-satu nya, namun kegiatan bakar diri dinilai sebagai aksi yang
tidak populer dalam kamus unjuk rasa di negeri ini.
Aksi "bakar diri", biasa nya dilakukan oleh orang-orang yang kecewa
atas sebuah keadaan. Rasa kecewa itu, bisa disebabkan oleh kekesalan
nya terhadap sebuah pemerintahan, atau dapat juga diakibatkan oleh
kekesalan terhadap diri nya sendiri. Aksi "bakar diri" nya Sondang
Hutagalung di depan Istana Negara, jelas ada kaitan nya dengan
Pemerintahan Sby-Boediono. Ini penting dipahami, karena Istana Negara
sendiri adalah sebuah simbol dari Pemerintahan. Suasana dan persepsi
nya akan menjadi berbeda, sekira nya aksi bakar diri itu dilakukan di
Gelora Bung Karno.
Mudah-mudahan, apa yang dilakukan
oleh Sondang Hutagalung dengan aksi "bakar diri" nya itu, dapat
dijadikan bahan renungan kita bersama. Selamat jalan Sondang. Selamat
jalan pejuang...... Percayalah, apa yang diperjuangkan nya akan
menambah semangat baru demi tegak nya kebenaran dan keadilan. ~SUARA RAKYAT
1 comment:
SURAT TERBUKA
Pemuda & Mahasiswa Indonesia
Semoga Engkau Masih Yang Terhormat Tuan Presiden.
Setelah beberapa hari diliputi ketidakjelasan, kemarin telah diketahui bahwa anak muda yang membakar dirinya di depan istana Tuan adalah Sondang Hutagalung, mahasiswa Universitas Bung Karno. Sekali lagi, mahasiswa. Intelektual muda harapan bangsa.
Informasi ini hendaknya memupus semua spekulasi yang meragukan latar belakang dan motivasi anak muda tersebut dalam melakukan aksi bakar diri. Anak muda ini jelas bukan orang yang frustrasi karena latar belakang aktifitasnya selama ini adalah penggiat demokrasi dan HAM. Juga jelas bukan orang yang stress, karena pilihan tempat yang diputuskannya, di depan istana Tuan, menunjukkan nalarnya yang cerdas. Pun bukan mencari polularitas, karena sebagai aktivis, dia sudah populer di komunitasnya.
Tuan Presiden, sudilah kiranya Tuan membuka mata hati Tuan. Pilihan tempat, di depan istana Tuan, dan pilihan waktu, beberapa hari menjelang Hari Anti Korupsi, merupakan petunjuk yang sangat jelas tentang latar belakang dan alasan anak muda ini dalam melakukan aksinya.
Bagi Tuan, anak muda ini mungkin tak berarti apa-apa. tapi bagi kami, anak muda ini adalah martir pembebasan.
Salam Pembebasan
Post a Comment