Babak baru penuntasan Kasus Cek Pelawat Pemilihan Gebernur Senior
Bank Indonesia, kini dimulai. Banyak pihak berharap, setelah Nunun
Nurbaeti tertangkap kasus ini dapat menjadi terang benderang. Kasus ini
menarik untuk dicermati lebih dalam. Bukan saja karena di persidangan
telah memakan korban puluhan Anggota DPR mau pun mantan Anggota DPR
periode 1999 - 2004, namun kita juga perlu kejelasan, siapa sebetul nya
"aktor intelektual" dibalik semua nya itu.
Tertangkap
nya Nunun selaku tersangka Kasus Suap Cek Pelawat dari pelarian yang
cukup menghebohkan itu, diharapkan mampu membuka tabir gelap kasus
diatas. Pertanyaan nya adalah apakah Nunun akan berkenan untuk bicara
jujur ketika diri nya di tanya petugas KPK dan di Pengadilan ? Atau kah
malah sebalik nya, Nunun tetap akan bertahan dengan "sakit lupa" nya
itu ? Hanya, kalau Nunun mau tampil selaku anak bangsa yang ingin
berperan nyata dalam pemberantasan korupsi di negeri ini, mesti nya
Nunun bicara apa ada nya.
Mengungkap sosok aktor
intelektual dalam sebuah kasus, bukanlah sebuah pekerjaan gampang.
Apalagi jika sang aktor intelektual tersebut memiliki kekuatan yang
sangat besar. Pengalaman kerap kali menunjukkan, dari kasus-kasus yang
digelar selama ini, memang ada kecenderungan belum mampu mengungkap
secara jelas dan tegas siapa aktor intelektual di balik kasus-kasus
tersebut ?
Sebut saja kasus Bank Century yang di duga
melibatkan sekian banyak orang penting di negeri ini, baik yang
berlatar-belakang birokrasi atau pun partai politik. Penanganan nya
yang bertele-tele dan tinggi nya intervensi politik terhadap kasus Bank
Century, menyebabkan hingga kini kita tetap menunggu kapan kasus ini
dapat dituntaskan. Bank Century akhir nya mengemuka menjadi sebuah
misteri dan boleh jadi kasus nya pun akan menguap dengan sendiri nya.
Dengan kata lain dapat juga dikatakan, jangankan kita akan dapat
menemukan aktor intelektual nya, sekedar untuk membawa kasus dan
menggelar nya saja di Pengadilan pun, terlihat masih terlalu banyak
luka liku nya. Kita lebih tertarik untuk berdebat dan menabur hipotesis
yang berbumbu akademis, ketimbang berkenan menuntaskan nya di
pengadilan. Kita telah terjebak pada sebuah pola pikir bahwa
kepentingan politik haruslah berada diatas segala-gala nya. Inilah
bahaya nya kalau ranah hukum diobok-obok oleh kepentingan politik.
Begitu pula dengan kasus Cek Pelawat Pemilihan Gubernur Senior Bank
Indonesia. Pencarian siapa yang menjadi aktor intelektual nya kita
mulai hangat diperbincangkan. Berbagai kemungkinan mulai ditebar dan
dianalisis. Beberapa kalangan malah berpendapat bahwa di belakang Nunun
ada kekuatan besar yang melindungi nya. Bahkan sang "peniup peluit"
kasus Cek Pelawat nya sendiri Agus Condro menegaskan bahwa kekuatan
besar itulah yang harus diungkap oleh KPK. Arti nya, penanganan kasus
ini sebaik nya bersifat sistemik dan tidak parsial sifat nya.
Harapan kita, semoga dengan kembali nya Nunun ke pangkuan Ibu Pertiwi,
akan mampu menjadi tersangka yang budiman dan memiliki hasrat untuk
ikut serta memberantas praktek-praktek korupsi di negeri nya sendiri.
Terutama sekali dalam membongkar siapa sebetul nya yang menjadi aktor
intelektual nya. ~SUARA RAKYAT
No comments:
Post a Comment