Tuesday, December 20, 2011

Bakorpakem Selidiki Aliran Sesat di Lombok

Badan Koordinasi Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat Nusa Tenggara Barat (Bakorpakem NTB) segera menggelar rapat untuk membahas tentang dugaan munculnya aliran kepercayaan baru di Lombok Timur.

Koordinator Bakorpakem NTB, Muhammad Salim, mengatakan sudah menerima laporan mengenai peristiwa perusakan dan pembakaran rumah warga yang diduga menjadi  tempat ritual aliran sesat. Salim menambahkan, pihaknya akan melibatkan sejumlah unsur untuk membahas munculnya aliran kepercayaan baru yang meresahkan warga itu.


Menurut Salim, peristiwa pembakaran dan perusakan yang dilatarbelakangi munculnya kepercayaan yang diduga sesat, merupakan persoalan dinamis. Oleh karena itu, Bakorpakem akan mengumpulkan informasi terkait peristiwa itu untuk ditindaklanjuti.

“Kami sudah dengar ada peristiwa perusakan di Lombok Timur itu. Tentunya kami segera menggelar rapat dengan melibatkan unsur-unsur terkait guna membahas masalah itu,” kata Salim di Mataram, Senin 5 Desember 2011.

Peristiwa perusakan dan pembakaran terhadap tempat yang diduga menjadi pelaksanaan ritual aliran sesat terjadi di Gunung Mekodek, Kampung Pecatu, Dusun Kampung Sasak, Desa Seruni Mumbul, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur, pada Minggu kemarin, 4 Desember 2011. Ratusan warga Desa Seruni Mumbul membubarkan ritual dari kelompok yang diduga menganut aliran sesat pimpinan Khairuddin Ahmad.

Peristiwa perusakan dan pembakaran itu bermula ketika sekelompok orang yang berjumlah sekitar 20 menggelar pengajian di rumah amak Nuruddin. Menurut Abu Adnan, warga Desa Seruni, sekelompok orang itu menggelar ritual pengajian layaknya kelompok Lia Eden.

“Mereka berzikir sambil meminum khamer, sambil membunyikan alat musik. Bahkan mereka memperbolehkan antara perempuan dan laki-laki campur,” kata  Abu Adnan.

Pengajian itu lantas mengundang perhatian warga desa yang selanjutnya membubarkan paksa kelompok itu. Petugas kepolisian dari Sektor Peringgabaya berhasil mencegah terjadinya bentrokan antara kedua belah pihak. Polisi akhirnya mengamankan Khairuddin Ahmad dan pengikutnya untuk dimintai keterangan.

Hingga saat ini kasus tersebut masih ditangani kepolisian Resort Lombok Timur. Polisi juga sudah memasang garis polisi di Tempat Kejadian Perkara. Dari lokasi tersebut warga menemukan berbagai benda seperti senjata tajam, lima botol minuman keras dan sejumlah alat musik di antaranya suling bambu. ~VIVAnews

No comments: