Bersiap Hadapi Iran, Kapal Induk AS dalam Kekuatan Penuh
- Menteri Pertahanan AS Leon Panetta menyatakan akan tetap
mempertahankan 11 unit armada kapal perangnya di tengah upaya
pemangkasan anggaran militer negara itu.
- Di hadapan sekitar 1.700 pelaut kapal induk USS Enterprise, Panetta
mengatakan, "Inilah alasan Presiden AS dan kami semua yang bekerja di
Departemen Pertahanan memutuskan untuk mempertahankan armada kapal kami
dengan kekuatan penuh. "
- Pernyataan menteri pertahanan AS datang di saat ekonomi AS
menghadapi krisis utang nasional melebihi $15 triliun, setelah satu
dekade perang mahal di Afghanistan dan Irak. Kini AS sedang
mempersiapkan pemangkasan anggaran pertahanan sebesar 487 miliar dolar
AS selama 10 tahun ke depan.
- Invasi pimpinan Amerika di Afghanistan dimulai pada tahun 2001
dengan dalih 'memerangi teroris, dan menumpas Taliban, serta mewujudkan
keamanan di negara tersebut.
- Pada tanggal 5 Januari, Presiden AS Barack Obama mengumumkan
pergeseran dalam strategi pertahanan Washington untuk mengurangi
pengeluaran militer. Berdasarkan strategi baru itu, kehadiran militer
AS di Eropa akan berkurang, dan menjadikan Asia-Pasifik sebagai
prioritas yang lebih besar.
- Meski dilanda krisis ekonomi yang semakin akut, AS tetap
mempertahankan operasional kapal induknya demi meningkatkan pengaruhnya
di dunia yang semakin merosot.
- AS mengirimkan sejumlah armada kapal induknya di sekitar Teluk
Persia untuk menekan Tehran. Bahkan, kini Washington juga menempatkan
pasukan elit di dekat perbatasan Iran untuk melakukan operasi militer.
- Analis militer dari Universitas Angkatan Udara AS, Adam Lowther
menyatakan Washington harus mempertimbangkan matang-matang opsi invasi
militer terhadap Iran. Lowther mendesak pemerintah AS untuk menimbang
semua pilihan sebelum beralih ke arah konflik militer dengan Iran.
- "Tidak seperti Irak, Angkatan Darat Iran dan Pasukan Garda Revolusi
Iran (IRGC) tidak akan meletakkan senjata mereka menghadapi pasukan
darat AS," kata Lowther.
- Di tengah gencarnya ancaman Amerika Serikat untuk menyerang Iran,
Ron Paul, bakal kandidat dari Partai Republik memperingatkan bahwa
Washington tidak memerlukan perang baru.
- Saat debat pendapat di Carolina selatan, Paul menandaskan, mereka
tengah bersiap-siap mengobarkan perang baru dan kali ini di Iran.
Seraya mengisyaratkan perang di Afghanistan dan Irak, ia menambahkan,
AS tidak membutuhkan perang baru. Kita harus menarik diri dari perang
yang kita ciptakan saat ini.
- Anggota Kongres dari Texas ini senantiasa memperingatkan petinggi AS soal dampak buruk dari serangan militer ke Iran. ~REPUBLIKA.CO.ID
No comments:
Post a Comment