Monday, January 30, 2012

Ilmuwan Rusia: Ada Tanda Kehidupan di Venus

Rusia boleh gagal meluncurkan satelit Phobos-Ground, yang dirancang ke salah satu bulan Planet Mars, Phobos. Namun, para ilmuwannya melakukan lompatan yang sangat jauh: mengklaim memiliki bukti kehidupan di Planet Venus, tetangga Bumi yang jauh lebih dekat dengan Matahari.

Sebuah artikel yang dipublikasikan majalah Riset Tata Surya (Solar System Research) menyebut, ilmuwan menemukan sejumlah obyek yang serupa dengan mahluk hidup di Bumi. Temuan itu diperoleh dari foto yang dalam misi Venus tahun 1982.

Leonid Ksanfomaliti dari Academy of Sciences, Institut Penelitian Angkasa Luar Rusia mempublikasikan hasil penelitian yang diambil satelit tanpa awak Rusia, Venus-13.


Foto-foto menampilkan sejumlah obyek yang menurut Ksanfomaliti, serupa "cakram (disk)", "sirip hitam", dan "kalajengking". "Benda-benda itu muncul, turun naik, dan menghilang," kata ilmuwan, merujuk ke lokasi mereka yang berubah pada foto yang berbeda dan jejak di tanah, seperti dimuat situs Rusia, RIA Novosti.

"Bagaimana jika saat ini kita melupakan teori bahwa, tak mungkin ada kehidupan di Venus. Kami menyarankan, fitur morfologis pada obyek-obyek itu bisa membuat kita berpendapat sebaliknya, ada mahluk hidup di sana," kata Ksanfomaliti.

Untuk diketahui, hingga saat ini belum ada satupun data, bahwa ada kehidupan di Venus, di mana temperatur permukaan mencapai 464 derajat Celcius.

Penelitian lain telah menyarankan bahwa air cair mungkin pernah menutupi Venus, tapi konsensus ilmiah menunjukkan bahwa tidak ada lautan di sana selama minimal 2 miliar tahun.

Sementara, seperti dimuat The Daily Caller, ukuran Venus hampir sama dengan Bumi, namun ia memiliki atmosfer tebal yang didominasi karbon dioksida. Dengan tekanan atmosfer 92 kali dari Bumi.

Venus tak punya air, dengan permukaan mirip kontur banyak gunung berapi. Planet ini tak pernah masuk daftar para ilmuwan untuk menemukan kehidupan lain di luar Bumi.

Untuk planet tetangga Bumi, bukan ekstrasolar, peneliti lebih tertarik untuk menyelidiki kemungkinan adanya kehidupan di Planet Mars atau Titan, satelit Planet Saturnus. Atau setidaknya mengincar mereka sebagai 'koloni' manusia, jika suatu ketika, Bumi tak lagi bisa menopang kehidupan. VIVAnews

No comments: