Sebuah lidah api raksasa menyembur dari Matahari pada 19 Januari 2012.
Semburan itu melontarkan gelombang plasma yang memicu munculnya aurora
atau cahaya indah di kawasan langit utara saat partikel tersebut tiba
dengan bagian atas atmosfer Bumi.
Menurut para pengamat luar angkasa, letusan Matahari itu – dikenal juga dengan coronal mass ejection
– terjadi sekitar pukul 16.00 GMT pada Kamis lalu. Partikel-partikel
dari ledakan tersebut terlempar ke arah Bumi dengan kecepatan sekitar
1.000 kilometer per detik.
“Saat menghantam, badai geomagnetik
besar muncul, dan saat awan partikel tersebut tiba, terlihat aurora di
kawasan high sampai middle latitude,” sebut pengamat ruang angkasa,
dikutip dari Spaceweather, 22 Januari 2012.
Sejumlah teleskop
ruang angkasa termasuk Solar Dynamics Observatory (SDO) dan Solar
Heliospheric Observatory (SOHO) milik NASA berhasil membuat foto dan
merekam video letusan Matahari tersebut.
Menurut Space Weather
Prediction Center, letusan Matahari itu muncul dari sebuah kelompok
bintik Matahari aktif yang disebut dengan Region 1401. Dan pada letusan
kali ini, tak hanya satu lidah api yang muncul. Satu solar hotspot
lain, yang disebut dengan Region 1402, juga melontarkan lidah api.
Dari
skala yang dibuat oleh astronom untuk menentukan kekuatan letusan,
lidah api yang terlontar Kamis lalu itu sendiri dikategorikan sebagai
M2-class sun storm, badai Matahari yang kuat. Badai Matahari M-class
sendiri merupakan badai yang kuat tetapi hanya terlontar hingga jarak
menengah.
Posisnya berada di antara lidah api C-class yang lebih
lemah dan badai Matahari X-class yang sangat kuat yang bisa
menghadirkan ancaman bagi satelit dan astronot yang sedang berada di
orbit Matahari. Letusan dari badai X-class juga bisa mengganggu dan
merusak infrastruktur komunikasi jika ia tepat mengarah ke Bumi.
Matahari
sendiri kini tengah berada di tengah fase aktif dalam siklus 11
tahunannya. Menurut NASA, siklus badai Matahari yang saat ini terjadi,
disebut dengan Solar Cylce 24, kemungkinan akan sampai puncaknya di
tahun 2013 mendatang. ~VIVAnews
No comments:
Post a Comment