Tuna ternyata sudah menjadi menu makanan yang lebih lama dari yang kita
duga. Bahkan, 42.000 tahun lalu, nelayan purba sudah bisa memancingnya
dari kedalaman laut. Temuan ini memperbarui data sebelumnya, yang
menyatakan, manusia mulai memancing menggunakan kail atau tombak pada
12.000 tahun lalu.
Kesimpulan tersebut didapat setelah Sue
O'Connor dan timnya dari Australian National University Canberra,
Australia melakukan penggalian di Jerimalai, Timor Timur. Mereka
menemukan 38.000 tulang ikan dari 23 jenis, termask tuna dan ikan kakak
tua -- yang bisa dipancing dari laut dalam. Tes radiokarbon
menunjukkan, tulang tersebut berusia 42.000 tahun.
Di tengah
puing-puing ikan purba, juga ditemukan kail ikan dari cangkang kerang
-- yang berusia 16.000 hingga 23.000 tahun. "Ini adalah contoh kail
ikan pertama yang diketahui," kata O'Connor, seperti dimuat situs
sains, New Scientist. Kail lain yang ditemukan diduga dibuat pada 11.000 tahun lalu.
Sementara,
Sandra Bowdler dari University of Western Australia, Perth -- meski tak
terlibat dalam penelitian -- meyakini, manusia yang berkoloni di Timor
Timur 42.000 tahun lalu punya kemampuan memancing yang mumpuni.
"Manusia saat itu diasumsikan punya kapasitas otak seperti manusia saat
ini.
Sementara ilmuwan lain mengatakan, lokasi penemuan fosil
bangkai ikan sangat unik. "Tidak ada tempat seperti ini di dunia," kata
Ian McNiven, dari Monash University di Melbourne, yang bukan anggota
tim O'Connor. "Mungkin ini adalah lokasi untuk memancing."
Salah
satu faktor mengapa manusia saat itu punya kemampuan memancing adalah
faktor kebutuhan. Timor Timur hanya punya sedikit binatang yang bisa
disantap di atas tanah, mereka harus memiliki kemampuan memancing untuk
bertahan hidup. "Kebutuhan adalah ibu dari penemuan," kata O'Connor.
"Selain dari kelelawar dan tikus, tidak ada makanan di sana."
Tapi
itu tidak berarti memancing yang dimulai dari wilayah tersebut. Pada
saat itu, level air laut sekitar 60 sampai 70 meter lebih rendah dari
hari ini.
Situs manapun yang pernah ditempati manusia yang
terletak di pantai Pleistocene - bukan di tebing pantai seperti halnya
Jerimalai -, sekarang terendam.
Pola yang lebih luas dari
migrasi manusia menunjukkan, lebih banyak bukti kebudayaan menangkap
ikan ditemukan melalui pencarian situs-situs yang terendam. Setelah
meninggalkan Afrika sekitar 70.000 tahun yang lalu, hanya butuh sekitar
20.000 tahun sampai mereka menyebar di Asia dan Australia.
Perjalanan
melewati Eropa, meski jaraknya lebih pendek, membutuhkan waktu 30.000
tahun. "Manusia kelihatannya bergerak lebih cepat di sepanjang pantai,"
kata McNiven. "Perkembangan kemampuan memancing bisa membuat mereka
terus bergerak." ~VIVAnews.
No comments:
Post a Comment