Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) pimpinan Abu Bakar Ba'asyir mengeluarkan statemen resmi terkait "Tuduhan
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat bahwa JAT terlibat pada kasus
penyerangan warga sipil dan polisi, pengemboman gereja dan perampokan
bank adalah fitnah yang tidak berdasarkan fakta hukum, maka sungguh
memalukan dan patut diragukan kredibilitas sebuah Departemen Luar
Negeri Amerika Serikat yang mengeluarkan kebijakan penting, hanya
berdasar opini sesat," papar jubir JAT Son Hadi dalam siaran pers,
Senin (27/2/2012).
JAT menambahkan, statement Departemen Luar
Negeri Amerika Serikat cenderung menutupi kekalahan dan kegagalan
invasi di Irak dan Afganistan yang diawali dari opini sesat tentang
senjata pemusnah masal dan terorisme.
"Pesan dari release
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat adalah sebuah konspirasi
sekaligus intervensi terhadap proses kasasi Ustad Abu Bakar Ba'asyir,"
ujarnya.
Statemen AS bahwa "JAT berusaha untuk mendirikan Daulah
Islam di Indonesia” disebut JAT sebagai alasan lain yang digunakan
Departemen Luar Negeri AS untuk menyatakan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT)
sebagai as a Foreign Terrorist Organization (Organisasi Teroris Asing
).
"Padahal melaksanakan syariat Islam secara kaffah adalah
kewajiban bagi setiap muslim dan itu merupakan ibadah, pelaksanaan
syariat Islam tidak akan bisa sempurna kecuali dengan kekuatan dan
kekuasaan, maka memperjuangkan tegaknya sebuah sistem yang mengatur dan
menjalankan syariat Islam adakah sebuah keniscayaan. Dan Amerika tidak
berhak menekan ataupun memaksakan kehendaknya apalagi menghalangi
tegaknya syariat Islam," ungkap JAT.
JAT menilai, release Deplu
AS tersebut jelas merupakan upaya Amerika untuk menstigma sekaligus
memusuhi personal maupun gerakan yang ingin berjuang menegakkan syariat
Islam di mana pun berada. ~DETIK.com
No comments:
Post a Comment