Daging kini tak hanya dihasilkan dari peternakan. Ilmuwan Belanda,
Mark Post, mengumumkan, ia mampu memproduksi daging dari
laboratoriumnya. Dalam beberapa bulan mendatang, ia akan menyajikan
ciptaannya itu pada publik. Dalam bentuk hamburger.
Dalam
sebuah konferensi sains, Mark Post berujar karyanya akan terlihat,
terasa, dan diharapkan seenak daging asli. Bukan seperti daging tiruan
ala vegetarian yang terbuat dari gluten.
Seperti dimuat Daily Mail, Senin, 20 Februari 2012, Post berencana akan mengungkap hamburger istimewa itu pada Oktober tahun ini. Ia juga berharap chef tenar, Heston Blumenthal, bersedia memasak daging ciptaannya itu, meski Post belum menghubunginya.
Post
juga mengklaim kalau daging yang dihasilkan di "peternakannya" akan
lebih ramah lingkungan, mengurangi penderitaan binatang, dan membantu
memberi makan penduduk negara miskin dunia.
Namun, sayang, harganya masih jauh dari murah. Mengingat, dibutuhkan dana 220.000 poundsterling untuk memproduksi burger
contoh. Namun, Post optimistis, masyarakat lebih tertarik mengonsumsi
daging ciptaannya meski harganya setara dengan daging sungguhan.
Bagaimana cara daging diternakkan di laboratorium?
Para
profesor dari Maastricht University menghabiskan waktu setidaknya enam
tahun untuk mengubah stem sel, "sel induk" dengan kekuatan untuk
mengubah diri ke tipe-tipe sel yang lain. Termasuk ke dalam daging.
Usaha pertamanya adalah "burger tikus". Lalu babi, kemudian menghasilkan lapisan bertekstur kenyal dari cumi-cumi dan kerang, sebelum berlabuh ke daging sapi.
Teknik empat langkah digunakan untuk mengubah stem sel atau sel induk dari daging binatang ke burger.
Langkah
pertama, sel induk diambil dari otot sapi. Kemudian sel tersebut
diinkubasi dalam kaldu nutrisi sampai berkembang biak berkali-kali dan
menghasilkan jaringan lengket dengan konsistensi seperti terlur mentah.
Lalu, mentransformasikannya menjadi ribuan lapisan tipis sel otot
daging sapi.
Proses selanjutnya, dengan menggabungkan 3.000
potongan daging yang dihasilkan di labratorium dengan 200 lemak hewan,
juga buatan laboratorium, dibentuk menjadi burger.
Proses
ini masih makan waktu yang panjang, juga mahal, namun Post dan
koleganya optimis, nantinya hanya butuh waktu enam minggu, proses dari
sel induk ke rak supermarket.
Dalam konferensi
American Association for the Advancement of Science, Post mengumumkan
telah bisa menghasilkan lapisan daging dengan ukuran panjang 3 cm, dan
tebal 0-1,5 cm. Warna daging itu pink sampai kuning.
Selain hamburger, potongan daging hasil ternak di laboratorium bisa dijadikan bahan sosis dan daging olahan. Untuk menjadi steak, mungkin masih jauh.
Selain sapi, tim Post juga membuka peluang versi sintesis dari daging hewan lain, termasuk panda dan harimau.
Kemampuan
luar biasa sel induk untuk tumbuh dan berkembang biak berarti, sel-sel
yang diambil dari seekor sapi bisa menghasilkan burger sejuta kali lebih banyak daripada jika hewan tersebut disembelih untuk diambil daging.
Namun,
fakta bahwa sumber bahan baku daging sintetis ini tetap dari hewan yang
notabene dibantai. Temuan ini tak akan membuat para vegetarian senang. ~VIVAnews
No comments:
Post a Comment