Peneliti akhirnya berhasil mengujicoba dilema etis yang terkenal
dengan sebutan “trolley problem” dalam setting uji coba laboratorium
yang sangat nyata. Filusuf sendiri telah memperdebatkan soal dilema ini
selama beberapa dekade terakhir.
Umumnya, mereka menghadirkan
sebuah situasi sebagai latihan mental. Sebuah kereta api akan menabrak
5 orang yang berjalan kaki di rel yang salah. Setelah itu, responden
diminta untuk memilih apakah mereka akan memindahkan kereta ke jalur
lain demi menyelamatkan 5 orang yang melanggar aturan tersebut.
Namun
demikian, jika responden memindahkan kereta ke jalur lain, maka
risikonya kereta akan menabrak satu orang yang berjalan kaki di tempat
yang benar.
Baru-baru ini, peneliti melakukan uji coba untuk
mengetahui respons manusia pada umumnya, jika menghadapi kondisi
tersebut dalam suasana yang lebih nyata.
Dikutip dari Scientific
American, 5 Desember 2011, mereka menempatkan 147 orang responden dalam
sebuah lingkungan virtual 3 dimensi di mana mereka berada dalam sebuah
tuas pengatur jalur lintasan kereta.
Mereka kemudian dihadapkan
dengan situasi di mana ada 5 orang yang berjalan di rel kereta api yang
salah dan 1 orang berjalan di rel kereta api yang benar. Di sisi kiri
dan kanan kereta tersebut adalah jurang dan tiba-tiba serangkaian
kereta akan menabrak 5 orang tersebut.
Lewat joystick, responden
kemudian diminta untuk memilih. Apakah akan menggeser kereta ke jalur
yang tidak seharusnya dan menabrak 1 orang yang berjalan di jalan yang
benar, ataukah membiarkan kereta tetap berada di jalur yang semestinya
dan menabrak 5 orang yang berjalan di jalur yang salah.
Ternyata,
90 persen responden penelitian tersebut memilih untuk memindahkan
kereta ke jalur yang tidak seharusnya dan membunuh satu orang yang
berjalan di jalur yang benar demi menyelamatkan 5 orang yang berjalan
di jalur yang salah.
Temuan yang dipublikasikan di jurnal
Emotion ini persis sama dengan studi-studi serupa yang dilakukan
sebelumnya, namun hanya merupakan eksperimen abstrak.
Peneliti
menyebutkan, meskipun dalam kondisi sangat realistis, dalam sebuah
situasi yang membutuhkan tindakan cepat, orang-orang akan memilih apa
yang disebu dengan ‘Sophie’s Choice’ yakni melakukan kebaikan yang
‘tampaknya’ lebih besar. ~VIVAnews
No comments:
Post a Comment