Thursday, February 23, 2012

Kelak, Bayi Bisa Punya 3 Orangtua Biologis

Tiga tahun mendatang, bayi-bayi bisa memiliki tiga orangtua biologis. Peneliti menggunakan teknik IVF ini untuk memberantas penyakit menurun dengan menggunakan DNA rusak dari pihak ketiga.

Peneliti memiliki dana hingga £6 juta atau sekitar Rp83,27 miliar untuk mengembangkan pengobatan alternatif ini. Cara ini dinilai bisa mencegah penyakit genetik yang mempengaruhi jantung, otot, dan otak yang diwariskan orangtua kepada anak-anak dan generasi selanjutnya.

Tapi, metode ini memunculkan kontroversi karena melibatkan transfer DNA orangtua ketiga ke telur donor yang berarti anak yang dihasilkan akan mewarisi sebagian kecil kode genetika pihak ketiga.


Saat ini, hukum melarang para ilmuwan menanamkan telur tersebut ke pasien. Tapi, Wellcome Trust dan Newcastle University mengumumkan paket £5,8 juta untuk penelitian lanjutan berbasis laboratorium sehingga peneliti bisa menguji dan menilai keamanan teknik alternatif tersebut, seperti dikutip dari laman The Telegraph.

Departemen Kesehatan sendiri telah memerintahkan sebuah konsultan publik menilai apakah teknologi ini perlu diterapkan kepada pasien, yang tentu saja akan diikuti perdebatan publik soal etika.

Sekretaris Departemen Kesehatan Inggris punya wewenang untuk mencabut peraturan yang melarang hal ini. Jika ilmuwan dan pelaku politik menemui titik temu, terapi ini bisa dicoba ke tubuh manusia dalam dua sampai tiga tahun mendatang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi penyakit yang diturunkan orangtua ke anak-anak mereka melalui mutasi mitokondria, struktur yang menyuplai listrik ke sel tubuh manusia.

Sekitar 99,8 persen warisan DNA orangtua secara merata disimpan dalam inti sel, tapi sebagian kecil juga berada di mitokondria dan diturunkan hanya oleh ibu.

Kesalahan di mitokondria ini mempengaruhi satu dari 200 anak di Inggris setiap tahunnya dan menyebabkan penyakit berat yang tak bisa disembuhkan seperti distrofi otot atau ataksia.

Peneliti di Newcastle percaya mereka telah mengembangkan satu metode yang mencegah kelompok penyakit ini dan memusnahkannya dalam satu generasi.

Doug Turnbull yang memimpin penelitian mengatakan," Jika teknik ini terbukti aman dan efektif seperti studi awal, saya pikir kita bisa mencegah penularan penyakit ini."

Metode ini mendapat tentangan dari kelompok penentang penelitian embrio dan rekayasa genetika. Menurut kelompok ini, metode di atas akan mengakibatkan cacat serius pada anak yang lahir.

Josephine Quintavalle, dari kelompok Comment on Reproductive Ethics (Core) mengatakan, " IVF dimaksudkan untuk meniru alam. Tapi, ini sangat jauh, jauh dari alam. Bahkan, secara psikologis ini pun akan membahayakan karena anak akan menyadari apa yang dilakukan untuk menciptakan dirinya. Sebuah kebijaksaan yang besar jika anda mengatakan 'tidak.' "

Sementara, Society for the Protection of Unborn Children (SPUC) menggambarkan teknik IVF ini: mengerikan dan tidak etis.

"Seperti kloning, IVF dan teknik mitokondria ini dapat menyebabkan kelainan perkembangan embrio. Membuat embrio anak di laboratorium itu sama saja melakukan kekerasan terhadap anak karena membuat mereka dengan cara yang tidak alami." ~VIVAnews

No comments: