Monday, March 19, 2012

Puting Beliung Juga Terjang Bali, 2 Tewas

Imbauan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) agar warga Bali mewaspadai turunnya hujan angin disertai petir rupanya tebukti. Sabtu malam 17 Maret 2012, hampir sebagian wilayah Pulau Bali dilanda hujan deras disertai angin kencang dan petir sambar menyambar. Hujan turun sekira pukul 22.45 WITA.

Pusat Pengendalian Operasinal Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Provinsi Bali langsung memonitor situasi di lapangan.

Anto, warga Kota Denpasar mengaku takut dengan keadaan cuaca yang terjadi sekitar satu jam itu. "Anginnya mengerikan," kata dia.


Angin puting beliung yang mengamuk hampir di sebagian besar daerah di Bali menyebabkan ratusan rumah rusak dan pohon tumbang. Angin puting beliung ini juga menyebabkan dua orang tewas tertimpa atap bale gong (ruang penyimpanan gamelan gong) saat sedang sembahyang di Pura Air Jeruk, Sukawati, Gianyar.

Korban tewas akibat tertimpa bale gong ini bernama I Ketut Nada asal Pakuwudan dan I Ketut Sumarna asal Sukawati, Gianyar. Pada saat itu, kedua korban bersama lima orang lainnya berada di Pura Air Jeruk. Sekitar pukul 22.40 WITA angin keras disertai hujan lebat melanda kawasan ini. "Waktu itu ada sekitar enam orang sedang sembahyang di Pura," jelas Wayan, salah seorang keluarga korban yang ditemui di RS Darma Yadnya.

Lalu saat angin kencang dan hujan lebat ini terjadi, atap bale gong tiba-tiba ambruk dan menimpa kerumunan orang yang sedang tangkil di pura ini. Korban meninggal, Ketut Nada mengalami luka serius di bagian kepala karena tertimpa atap bale gong dan langsung meninggal di tempat. Sementara itu, satu korban lainnya I Ketut Marna mengalami patah kaki dan tidak sadarkan diri. Korban I Ketut Dana di bawa ke RS Ganesha, Gianyar dan korban lainnya I Ketut Sumarna sempat dirawat di RS Darma Yadnya, Denpasar dan akhirnya meninggal setelah mendapat perawatan.

Saat atap roboh keduanya tertimpa langsung atap bale gong, sedang lima orang lainnya berhasil menyelamatkan diri. "Waktu itu kedua korban sedang bersama dan langsung tertimpa atap bale gong. Lima orang lainnya berhasil selamat," jelas Wayan.

Pantauan VIAnews.com, selain di Gianyar, angin puting beliung juga memporak-porandakan Kota Denpasar. Tercatat belasan titik mengalami kerusakan parah mulai atap rumah hancur hingga tumbangnya pohon.

Di Jalan Cok Agung Tresna, Denpasar tepat di depan Kantor TVRI, satu pohon berukuran besar roboh dan melintang di badan jalan. Akibatnya arus di Jalan Cok Agung Tresna dialihkan ke arah lainnya. Pohon tumbang juga terjadi di Jalan Melati, Jalan Danau Tempe dan depan Kantor DPRD Bali di kawasan Renon, Denpasar.

Selain itu ratusan atap rumah juga dilaporkan beterbangan saat angin ngelinus mengamuk. Di kawasan Gelogor Carik, Denpasar puluhan warga harus mengungsi setelah angin menerbangkan dan merusak atap rumah. Kepala Pusat Pengendalian Opersional Penaggulangan Bencana (Pusdalops PB) ProvinsiBali, I Gede Jaya Seratabrana mengaku timnya sudah turun ke lapangan untuk menginventarisasi kerusakan dan jumlah korban. "Tim sudah turun ke lapangan untuk memonitor situasi," kata Seratabrana kepada VIVAnews.com.

Sebelumnya Kepala BMKG Wilayah III Denpasar, Wayan Suardana mengimbau kepada warga Bali untuk mewaspadai cuaca yang belum bersahabat akibat badai Lan yang terjadi di Teluk Australia. ~VIVAnews

No comments: