Imbauan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) agar
warga Bali mewaspadai turunnya hujan angin disertai petir rupanya
tebukti. Sabtu malam 17 Maret 2012, hampir sebagian wilayah Pulau Bali
dilanda hujan deras disertai angin kencang dan petir sambar menyambar.
Hujan turun sekira pukul 22.45 WITA.
Pusat Pengendalian Operasinal Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Provinsi Bali langsung memonitor situasi di lapangan.
Anto,
warga Kota Denpasar mengaku takut dengan keadaan cuaca yang terjadi
sekitar satu jam itu. "Anginnya mengerikan," kata dia.
Angin
puting beliung yang mengamuk hampir di sebagian besar daerah di Bali
menyebabkan ratusan rumah rusak dan pohon tumbang. Angin puting beliung
ini juga menyebabkan dua orang tewas tertimpa atap bale gong (ruang
penyimpanan gamelan gong) saat sedang sembahyang di Pura Air Jeruk,
Sukawati, Gianyar.
Korban tewas akibat tertimpa bale gong ini
bernama I Ketut Nada asal Pakuwudan dan I Ketut Sumarna asal Sukawati,
Gianyar. Pada saat itu, kedua korban bersama lima orang lainnya berada
di Pura Air Jeruk. Sekitar pukul 22.40 WITA angin keras disertai hujan
lebat melanda kawasan ini. "Waktu itu ada sekitar enam orang sedang
sembahyang di Pura," jelas Wayan, salah seorang keluarga korban yang
ditemui di RS Darma Yadnya.
Lalu saat angin kencang dan hujan
lebat ini terjadi, atap bale gong tiba-tiba ambruk dan menimpa
kerumunan orang yang sedang tangkil di pura ini. Korban meninggal,
Ketut Nada mengalami luka serius di bagian kepala karena tertimpa atap
bale gong dan langsung meninggal di tempat. Sementara itu, satu korban
lainnya I Ketut Marna mengalami patah kaki dan tidak sadarkan diri.
Korban I Ketut Dana di bawa ke RS Ganesha, Gianyar dan korban lainnya I
Ketut Sumarna sempat dirawat di RS Darma Yadnya, Denpasar dan akhirnya
meninggal setelah mendapat perawatan.
Saat atap roboh keduanya
tertimpa langsung atap bale gong, sedang lima orang lainnya berhasil
menyelamatkan diri. "Waktu itu kedua korban sedang bersama dan langsung
tertimpa atap bale gong. Lima orang lainnya berhasil selamat," jelas
Wayan.
Pantauan VIAnews.com, selain di Gianyar, angin puting
beliung juga memporak-porandakan Kota Denpasar. Tercatat belasan titik
mengalami kerusakan parah mulai atap rumah hancur hingga tumbangnya
pohon.
Di Jalan Cok Agung Tresna, Denpasar tepat di depan Kantor
TVRI, satu pohon berukuran besar roboh dan melintang di badan jalan.
Akibatnya arus di Jalan Cok Agung Tresna dialihkan ke arah lainnya.
Pohon tumbang juga terjadi di Jalan Melati, Jalan Danau Tempe dan depan
Kantor DPRD Bali di kawasan Renon, Denpasar.
Selain itu ratusan
atap rumah juga dilaporkan beterbangan saat angin ngelinus mengamuk. Di
kawasan Gelogor Carik, Denpasar puluhan warga harus mengungsi setelah
angin menerbangkan dan merusak atap rumah. Kepala Pusat Pengendalian
Opersional Penaggulangan Bencana (Pusdalops PB) ProvinsiBali, I Gede
Jaya Seratabrana mengaku timnya sudah turun ke lapangan untuk
menginventarisasi kerusakan dan jumlah korban. "Tim sudah turun ke
lapangan untuk memonitor situasi," kata Seratabrana kepada VIVAnews.com.
Sebelumnya
Kepala BMKG Wilayah III Denpasar, Wayan Suardana mengimbau kepada warga
Bali untuk mewaspadai cuaca yang belum bersahabat akibat badai Lan yang
terjadi di Teluk Australia. ~VIVAnews
No comments:
Post a Comment