Tuesday, March 13, 2012

Ramah, Kunci Perancis Tekan Efek Krisis

Sebuah majalah bulanan wanita di Prancis memiliki cara yang mereka yakini efektif untuk mengatasi krisis ekonomi.

Mereka mencanangkan tanggal 13 November sebagai 'Hari Keramahan' yang menjadi bagian dari program 'Kebijakan Lebih Di Tempat Kerja' sebagai solusi atasi krisis.

"Keramahan adalah jawaban yang bagus untuk krisis ekonomi," kata majalah 'Psychologies', seperti dikutip dari Le Monde pada Jumat 11 November 2011.
Walaupun kedengarannya asing untuk kultur masyarakat Prancis yang dikenal 'dingin', namun majalah yang sering dibaca wanita intelektual ini nyatanya sukses menggaet hampir 250 perusahaan untuk mendukung gerakan mereka.


Sepanjang tahun, para karyawan pasti akan dihadapkan pada situasi di mana mereka bersikap agresif. Situasi-situasi tersebut bisa berupa pemecatan karyawan, menerima penolakan, atau negosiasi kontrak.

Majalah ini berkeyakinan, bersikap ramah tidaklah sulit kecuali jika Anda benar-benar orang yang jahat. "Yang perlu Anda lakukan hanyalah berpikir di luar kebiasaan dan sesekali buang kebiasaan ala Prancis Anda yang sedingin es itu," kata majalah itu.

Perusahaan juga dipastikan tak akan rugi bila bersikap lebih ramah kepada para karyawan. Yang pastinya merasa tertekan karena pengaruh globalisasi dan tingginya kompetisi. Suasana kerja akan jadi lebih menyenangkan, karyawan jadi lebih bahagia sehingga mereka akan jadi lebih produktif.

Selain itu, produktivitas karyawan juga nantinya akan berpengaruh pada reputasi perusahaan. "Perusahaan yang lebih humanis dan ramah sudah terbukti lebih sukses dan bertahan daripada perusahaan yang kaku," kata Dov Seidman, seorang konsultan Amerika dalam sebuah studi yang mendukung gerakan majalah Psychologies ini.

Menurut Seidman, saat ini merupakan saat yang tepat untuk memulai bersikap ramah demi  produktivitas perusahaan. Dengan demikian, efek krisis ekonomi yang membelit dapat diminimalisasi. ~VIVAnews

No comments: