Tahta Suci Vatikan memamerkan puluhan dokumen yang selama ini disimpan dalam Arsip Rahasia Vatikan ( Archivum Secretum Apostolicum Vaticanum). Pameran dibuka mulai Rabu 29 Februari lalu di Roma. Ini adalah upaya Gereja Katolik menyingkap tabir misteri mereka.
Seperti diberitakan Daily Mail, Kamis 1 Maret 2012, dokumen yang dipamerkan dalam pameran bertajuk 'Lux in Arcana'
atau "Cahaya Arsip" ini antara lain surat dari Kalifah Abu Hafsah Umar
al-Murtada pada Paus Innocent IV tertanggal 10 Juni 1250; dokumen
proses peradilan Galileo; surat berisi pembelaan Copernicus yang
ditujukan pada Paus Paulus III, dan masih banyak lagi.
Dokumen-dokumen
ini dipindahkan dari tempat penyimpanannya untuk dipamerkan di Museum
Capitolini, Roma. Kardinal Tarcisio Bertone menjadi salah satu orang
pertama yang mengunjungi pameran yang akan berlangsung hingga September
dan diharapkan mampu menarik ribuan pengunjung itu.
Kardinal
Bertone juga menyinggung sedikit tentang insiden 'Vatileaks' yang
merujuk pada kebocoran beberapa dokumen Vatikan yang dimuat di media
Italia. "Dokumen yang dipamerkan di Roma ini adalah dokumen yang
sebenar-benarnya yang seharusnya menjadi fokus. Apa yang menarik bagi
saya adalah sejarah mereka semua," kata dia.
Vatikan telah
menyeleksi 100 dokumen dari 1.000 lebih dokumen berusia 1.200 tahun,
dengan rentang waktu abad kedelapan hingga abad 20. Beberapa dokumen
yang dianggap sensitif tidak ikut dipamerkan, semisal surat-surat dari
sebelum dan sesudah Perang Dunia II karena banyak yang memperdebatkan
sejauh apa tindakan yang diambil Paus Pius XII untuk melawan Adolf
Hitler.
Di Inggris, arsip nasional tersedia untuk umum setelah
rentang waktu tertentu. Namun Vatikan menerapkan pola yang berbeda
dengan merilis lembaran dan dokumen yang hanya dilakukan satu Paus pada
satu periode.
Ancaman dan Sidang Galileo
Dalam salah satu dokumen, terdapat ancaman dari sejumlah bangsawan
Inggris ke Gereja Katolik Roma. Mereka memaksa Paus membatalkan
pernikahan Henry VIII dengan istri pertamanya, sehingga raja bisa
menikahi Anne Boleyn.
Dokumen, yang ditandatangani oleh anggota
parlemen dan pendeta termasuk Uskup Agung Canterbury, menyinggung
'solusi ekstrem' yang bisa mereka lakukan, jika Paus Clement VII
menolak permintaan mereka.
Surat yang ditulis tahun 1530 dalam
perkamen yang dibubuhi cap lilin sebanyak 81 buah yang digantung dengan
pita merah -- adalah buntut dari perceraian Henry VIII dari Catherine
of Aragon, dan secara jelas menunjukkan penolakan raja atas otoritas
Paus. Perceraian itu juga menjadi sebab berdirinya Gereja Inggris yang
lepas dari Gereja Katolik. Surat itu dianggap sebagai "dokumen berharga
yang punya arti sejarah besar".
Juga ada dokumen berupa
perkamen sepanjang 60 meter yang menceritakan proses persidangan
Ksatria Templar, para ksatria di Abad Pertengahan, yang dituduh sesat
dan berbuat asusila. Juga ada laporan persidangan astronom Italia
Galileo Galilei, yang diadili karena menyatakan hal yang ternyata
adalah sebuah kebenaran: bahwa Bumi berputar mengelilingi Matahari. ~VIVAnews
No comments:
Post a Comment