Saturday, March 3, 2012

Vatikan Ungkap Arsip Rahasia dan Terlarang

Tahta Suci Vatikan memamerkan puluhan dokumen yang selama ini disimpan dalam Arsip Rahasia Vatikan ( Archivum Secretum Apostolicum Vaticanum). Pameran dibuka mulai Rabu 29 Februari lalu di Roma. Ini adalah upaya Gereja Katolik menyingkap tabir misteri mereka.

Seperti diberitakan Daily Mail,  Kamis 1 Maret 2012, dokumen yang dipamerkan dalam pameran bertajuk 'Lux in Arcana' atau "Cahaya Arsip" ini antara lain surat dari Kalifah Abu Hafsah Umar al-Murtada pada Paus Innocent IV tertanggal 10 Juni 1250; dokumen proses peradilan Galileo; surat berisi pembelaan Copernicus yang ditujukan pada Paus Paulus III, dan masih banyak lagi.

Dokumen-dokumen ini dipindahkan dari tempat penyimpanannya untuk dipamerkan di Museum Capitolini, Roma. Kardinal Tarcisio Bertone menjadi salah satu orang pertama yang mengunjungi pameran yang akan berlangsung hingga September dan diharapkan mampu menarik ribuan pengunjung itu.


Kardinal Bertone juga menyinggung sedikit tentang insiden 'Vatileaks' yang merujuk pada kebocoran beberapa dokumen Vatikan yang dimuat di media Italia. "Dokumen yang dipamerkan di Roma ini adalah dokumen yang sebenar-benarnya yang seharusnya menjadi fokus. Apa yang menarik bagi saya adalah sejarah mereka semua," kata dia.

Vatikan telah menyeleksi 100 dokumen dari 1.000 lebih dokumen berusia 1.200 tahun, dengan rentang waktu abad kedelapan hingga abad 20. Beberapa dokumen yang dianggap sensitif tidak ikut dipamerkan, semisal surat-surat dari sebelum dan sesudah Perang Dunia II karena banyak yang memperdebatkan sejauh apa tindakan yang diambil Paus Pius XII untuk melawan Adolf Hitler.

Di Inggris, arsip nasional tersedia untuk umum setelah rentang waktu tertentu. Namun Vatikan menerapkan pola yang berbeda dengan merilis lembaran dan dokumen yang hanya dilakukan satu Paus pada satu periode.
Ancaman dan Sidang Galileo
Dalam salah satu dokumen, terdapat ancaman dari sejumlah bangsawan Inggris ke Gereja Katolik Roma. Mereka memaksa Paus membatalkan pernikahan Henry VIII dengan istri pertamanya, sehingga raja bisa menikahi Anne Boleyn.

Dokumen, yang ditandatangani oleh anggota parlemen dan pendeta termasuk Uskup Agung Canterbury, menyinggung 'solusi ekstrem' yang bisa mereka lakukan, jika Paus Clement VII menolak permintaan mereka.

Surat yang ditulis tahun 1530 dalam perkamen yang dibubuhi cap lilin sebanyak 81 buah yang digantung dengan pita merah -- adalah buntut dari perceraian Henry VIII dari Catherine of Aragon, dan secara jelas menunjukkan penolakan raja atas otoritas Paus. Perceraian itu juga menjadi sebab berdirinya Gereja Inggris yang lepas dari Gereja Katolik. Surat itu dianggap sebagai "dokumen berharga yang punya arti sejarah besar".

Juga ada dokumen berupa perkamen sepanjang 60 meter yang menceritakan proses persidangan Ksatria Templar, para ksatria di Abad Pertengahan, yang dituduh sesat dan berbuat asusila. Juga ada laporan persidangan astronom Italia Galileo Galilei, yang diadili karena menyatakan hal yang ternyata adalah sebuah kebenaran: bahwa Bumi berputar mengelilingi Matahari. ~VIVAnews

No comments: