Dibandingkan dengan nasib dan kehidupan yang melanda kaum tani,
ternyata kaum nelayan memikul beban dan masalah yang lebih menjelimet.
Jebakan kemiskinan yang menjerat kaum nelayan, betul-betul lebih rumit
untuk dituntaskan ketimbang yang menimpa kaum tani. Itu sebab nya,
sekira nya sudah berani untuk melakukan pembelaan dan perlindungan
terhadap kaum nelayan, maka yang paling dibutuhkan sebenar nya terletak
pada niat yang tulus, ada nya ilmu pengetahuan dan teknologi yang
mendukung serta adanya metode atau cara untuk mensiasati pokok masalah
nya, agar dapat dicarikan solusi terbaik nya. Tanpa adanya tiga modal
dasar tersebut, jangan harap kita bakal memberi sebuah terobosan bagi
kehidupan mereka. Apalagi kalau kita kaitkan dengan slogan : "nelayan bangkit mengubah nasib".
Sejak "iklim ekstrim" atau dalam istilah keren nya disebut "anomali iklim"
tampil menjadi salah satu masalah dalam kehidupan, khusus untuk kaum
nelayan, maka hal ini benar-benar melahirkan dilema tersendiri. Profesi
nelayan, terutama nelayan gurem dan nelayan tradisional, sebagian besar
kiprah nya sangat ditentukan oleh kondisi alam dan cuaca. Mereka tentu
tidak akan mampu melaut untuk menangkap ikan sekira nya cuaca tidak
mendukung. Mereka tidak mungkin akan dapat menghidupi sanak keluarga
nya, sekira nya ombak menggunung-gunung di lautan. Apalagi jika
diketahui bahwa peralatan tangkap mereka relatif sederhana dan belum
akrab dengan teknologi mutakhir. Dengan kata lain, nelayan tidak
mungkin akan dapat menjalankan profesi nya, sekira nya cuaca tidak
menopang nya.
Semangat untuk memberdayakan dan
melindungi kaum nelayan, sebetul nya telah tertanam kuat dalam sanubari
para pengambil kebijakan di negeri ini. Begitu pula dengan hasrat untuk
mensejahterakan mereka agar dapat hidup layak di atas tanah merdeka
ini. Perang melawan kesengsaraan kaum nelayan sendiri, telah
dikumandangkan sejak puluhan tahun silam. Ironis nya, seiring dengan
semakin banyak nya kebijakan yang digulirkan Pemerintah untuk
menjadikan kaum nelayan "hidup bermartabat", maka kemelaratan nelayan
pun semakin sukar untuk dituntaskan. Nelayan tetap saja terbalut dengan
lingkaran setan kemiskinan yang tidak berujung pangkal nya itu. Bahkan
di beberapa daerah terekam pula ada nya kaum nelayan yang sedang
menggeliat-geliat di kubangan lumpur kemiskinan. Mengenaskan !
Dihadapkan pada keadaan yang demikian, tampak nya perlu ada langkah
nyata untuk dijadikan solusi cerdas nya. Disinilah barangkali sangat
dibutuhkan ada nya sebuah paradigma baru dalam mensejahterakan kaum
nelayan. "Nelayan bangkit mengubah nasib" adalah sebuah ikon yang
menunjukan sikap kemandirian dan juga kesungguhan dalam mengubah jati
diri. Hal ini sesuai pula dengan pandangan yang menyatakan bahwa Tuhan
tidak akan mengubah nasib sesuatu kaum, terkecuali kaum itu sendiri
yang merubah nya. Nah begitu pula dengan kaum nelayan ini. Hanya para
nelayan sendirilah yang bakal mampu merubah nasib dan kehidupan nya.
Pihak lain hanya ikut mendukung dan menopang nya.
Terpuruk nya nasib dan kehidupan kaum nelayan dari waktu ke waktu,
sudah barang tentu memaksa kepada kita untuk segera melakukan gerakan.
Kita akan sangat berdosa, jika kemelaratan hidup kaum nelayan malah
dijadikan komoditi untuk diseminarkan atau bahkan dijual-belikan.
Nelayan adalah warga bangsa yang memiliki hak untuk disejahterakan
kehidupan nya. Nelayan juga memiliki hak untuk dapat hidup layak dan
sejahtera. Lebih penting dari itu, nelayan jangan terus-terusan
dijadikan "korban pembangunan", namun sudah saat nya mereka pun dapat
merasakan betapa indah nya jika mereka pun dapat menjadi "penikmat
pembangunan".
Nelayan bangkit mengubah nasib, memang
harus dirancang lebih jelas dan tegas. Dukungan kebijakan Pemerintah
betul-betul sangat dimintakan, khusus nya dalam rangka "mendekatkan"
antara kemauan politik Pemerintah di bidang kenelayanan dengan aspirasi
kaum nelayan itu sendiri. Hal ini penting untuk dicatat, karena suka
atau pun tidak, hingga kini kita masih sering mendengar tentang
ketidak-harmonisan nya antara kebijakan Pemerintah dengan "felt need"
kaum nelayan itu sendiri. Harapan kita, mudah-mudahan dalam waktu yang
sesegera mungkin, kita akan dapat memberi solusi terbaik nya. Tentu
demi terwujudnya kesejahteraan kaum nelayan ke arah yang lebih baik
lagi. ~SUARA RAKYAT
No comments:
Post a Comment