Monday, May 21, 2012

32 Mahasiswa AS Pelajari Isu Sosial di Bali

Sebanyak 32 mahasiswa asal Amerika (AS) tengah mempelajari isu sosial di Kabupaten Buleleng, Bali. Para mahasiswa ini  berada di Pulau Dewata untuk menjalani kuliah kerja nyata.
Terbagi dalam 10 kelompok, mahasiswa asal Amerika ini menyebar ke pelosok-pelosok Kota Singaraja. Salah satu kelompok yang terdiri atas Anna Butter, Grace Kinkler dan Daniel G mendatangi sekretariat Buleleng Against Child Trafficking (Buleleng ACTs), sebuah LSM yang peduli terhadap perdagangan manusia.

Menurut Anna, kedatangan mereka ke Bali merupakan tugas belajar sesuai dengan jurusan yang mereka ambil, yaitu Hubungan Internasional. ’’Kami adalah mahasiswa dari Boston University, datang ke Bali khususnya di Buleleng  sebagai tugas belajar mengenal berbagai isu sosial yang ada di Buleleng," ujar Anna, Minggu, 20 Mei 2012.

Sebagaimana tujuan mereka datang ke Bali untuk mengetahui permasalahan sosial di wilayah ini, mahasiswa ini terkejut jika ternyata negaranya adalah salah satu tujuan pelaku kejahatan perdagangan orang. “Kami mengetahui jika negara kami adalah tujuan dari para sindikat perdagangan orang. Tapi kami terkejut jika korbannya berasal dari Buleleng,” kata Anna.
Di samping melakukan wawancara, para mahasiswa asal Negeri Paman Sam ini terlihat aktif melakukan dokumentasi menggunakan kamera. Mereka mengaku prihatin dengan kesenjangan sosial di daerah ini. ”Kalau yang saya lihat, masih banyak kesenjangan antara orang yang kaya dan miskin di sini," ujar Anna miris.

Bukan itu saja, para mahasiswa ini juga mengomentari tentang lingkungan, di mana sampah plastik yang  berserakan hingga ke kawasan pantai. Bahkan ketika mereka berkunjung ke Pantai Kerobokan, Sawan dan Pantai Eks Pelabuhan Buleleng, mahasiswa-mahasiswa ini tidak henti-hentinya berkomentar tentang sampah  yang ada di mana-mana, termasuk sampah yang ada di kawasan wisata tersebut.


Sementara itu menurut keterangan salah satu mahasiswa Undhiksa yang berkesempatan mendampingi mahasiswa ini, Putu Gede Sudiatmika ke-32 Mahasiswa yang melakukan praktek tugas belajar di Buleleng merupakan implementasi dari jurusan yang mereka ambil. Di mana, mahasiswa-mahasiswa tersebut menggali permasalahan sosial yang ada, serta mencari solusi.

"Katanya kondisi atau masalah sosial masyarakat di Bali dan di negaranya sangat berbeda, terutama penanganannya. Kalau di Bali, mereka melihat sangat sulit penyelesaiannya. Tetapi di negaranya masalah-masalah sosial penanganannya bagus dan cepat," ujar remaja yang akrab disapa Abdi ini.

Dengan melihat permasalahan tersebut, masih menurut Abdi, tugas akhir mereka selama di Buleleng akan menyusun laporan berupa proposal. "Mereka nantinya akan menyusun laporan berupa proposal lembaga yang diserahkan ke universitas di mana mereka belajar,’’ ucapnya.

~VIVAnews.

No comments: