Lima perusahaaan rokok menuntut Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Amerika Serikat (FDA) karena tidak setuju dengan undang-undang baru
yang mengharuskan mereka memasang gambar peringatan kesehatan di
bungkus rokok. Menurut mereka, hal tersebut melanggar kebebasan
berekspresi sebagai warga negara dan bisa membuat mereka kehilangan
pendapatan.
Dilansir dari laman BBC pada Rabu 17 Agustus 2011,
RJ Reynolds Tobacco, Lorillard Tobacco, Commonwealth Brands, Liggett
Group, dan Santa Fe Natural Tobacco memasukkan gugatan mereka terhadap
FDA pada Selasa 16 Agustus 2011. Pemasukan gugatan ini bertujuan supaya
UU baru tidak segera diberlakukan.
Dalam gugatan setebal 41
halaman tersebut, kelima perusahaan ini menyatakan bahwa pemasangan
gambar efek bahaya merokok pada kemasan produk mereka justru akan
membuat para konsumen merasa depresi, takut, dan akhirnya tidak mau
membeli produk mereka. Mereka juga merasa, UU baru itu akan melanggar
hak kebebasan berekspresi mereka.
"Pemerintah dapat memberikan
peringatan bahaya merokok langsung lewat cara lain, namun mereka tidak
dapat menjadikan bungkus rokok sebagai papan iklan mini untuk kampanye
anti rokok," kata Floyd Abrams, pengacara kelima perusahaan.
Tahun
lalu, para perusahaan rokok ini kalah setelah mengajukan gugatan yang
sama sehingga FDA bisa memaksa mereka untuk memasang gambar jenazah,
paru yang terkena kanker, dan gigi yang membusuk pada bungkus-bungkus
rokok.
UU Pencegahan dan Pengendalian Rokok yang disahkan tahun
2009 mengharuskan bungkus rokok memasang gambar efek bahaya merokok
yang menutup separuh dari sisi depan dan sisi belakang bungkus rokok
dan 20 persen iklan. Pada Juni lalu, Menteri Kesehatan Kathleen
Sebellius mengatakan bahwa cara tersebut ampuh untuk mencegah munculnya
perokok aktif baru dan membuat mereka yang sudah merokok untuk berhenti.
Menurut
Badan Kanker AS, lebih dari 220 ribu warga AS didiagnosis mengidap
kanker paru pada 2011. Rokok juga diperkirakan bertanggung jawab atas
kematian 443 ribu orang setiap tahunnya.• VIVAnews
No comments:
Post a Comment