Friday, December 9, 2011

Isyarat Jaman...???

Sangat tidak gampang membaca tanda-tanda zaman. Tidak mudah pula menangkap isyarat-isyarat nya. Zaman tetap akan bergulir dan menggelinding seiring dengan perjalanan waktu. Kita tidak mungkin akan mampu menghentikan nya. Apalagi jika ingin memutar kembali jarum jam ke masa lalu. Kita tidak berhak untuk merubah arah dan gerakan nya. Semua telah tertata dengan rapi juga apik. Dan yang paling bisa dilakukan adalah berusaha semaksimal mungkin untuk membaca simbol-simbol nya yang terkadang tampak di hadapan mata, baik berupa fatamorgana atau pun fakta-fakta nyata di lapangan.


   Dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, sebaik nya kita mampu membaca simbol-simbol kehidupan yang tengah berlangsung. Apa dan bagaimana sesungguh nya kehidupan kebangsaan kita saat ini ? Apa dan bagaimana sebenar nya suasana kenegaraan yang tengah kita hadapi sekarang ? Dan sampai sejauh mana kita mampu menelaah potret kehidupan kemasyarakatan yang kini sedang mengedepan dalam kiprah keseharian nya ? Inilah serangkaian persoalan yang cukup penting untuk kita jawab sekaligus juga disiapkan solusi cerdas nya. Sebab, jika kita sampai tertinggal oleh gerakan zaman, maka betapa nelangsa nya Ibu Pertiwi tercinta.

   Di tengah ketidak-pastian, biasa nya ada kepastian. Sekali pun banyak pihak yang berpendapat bahwa kepastian itu adalah ketidak-pastian, namun kita tidak dilarang untuk membangun kepastian itu sendiri. Dalam membaca isyarat zaman, kepastian itu menjadi sangat strategis, khusus nya dalam merancang sebuah perencanaan, terutama yang bersifat jangka panjang. Oleh karena itu, langkah yang dilakukan Pemerintah Orde Baru yang dikenal dengan Pembangunan Jangka Panjang Tahap I (PJPT I) dan Pembangunan Jangka Panjang Tahap II (PJPT II), pada hakekat nya merupakan "kompas" untuk mengokohkan kepastian selama kurun waktu 50 tahun ke depan.

   Mengukir sebuah kepastian dalam skenario pembangunan, bukanlah hal yang sederhana untuk diwujudkan. Selain di butuhkan introspeksi atas pengalaman masa lampau, juga sangat dibutuhkan ada nya kemampuan mengantisipasi terhadap berbagai kecenderungan yang bakal terjadi di masa kini dan mendatang. Resultante antara "introspeksi" dan "antisipasi" inilah yang akhir nya bakal menentukan, sampai sejauh mana kita mampu menorehkan harapan menjadi sebuah fakta kehidupan di lapangan. Termasuk di dalam nya keseriusan kita untuk melakukan pengendalian terhadap simbol-simbol yang tampil sebagai konsekwensi dari perguliran isyarat zaman itu sendiri.

   Di era Reformasi pun sikap antisipatif juga dilakukan oleh para pemegang kekuasaan. Saat ini kita memiliki yang nama nya Rencana Pembangunan Jangka Panjang 25 Tahun (RPJP) yang kemudian dipertegas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 5 Tahunan (RPJM). Walau tidak sejauh para penguasa di era Orde Baru, dimana mereka mampu merancang hingga 50 tahun ke depan, tapi dari pada tidak ada sama sekali, maka RPJP dan RPJM yang dimiliki sekarang, boleh lah kita sebut sebagai kesungguhan untuk mengukir kepastian dalam bingkai pergerakan zaman itu sendiri.

   Isyarat Zaman, memang akan selalu muncul dengan simbol-simbol yang terkadang tidak kita ketahui apa sebetul nya pesan yang ingin disampaikan nya kepada warga bangsa. Sebut saja soal "anomali iklim" yang kini tengah melanda berbagai kawasan di belahan dunia ini. Kita tentu saja akan kesulitan mencari penyebab nya mengapa kondisi ini mestri tercipta, terkecuali karena ulah dan tingkah polah kita yang terkadang tidak mampu lagi untuk bersikap arif dalam memelihara keseimbangan ekosistem kehidupan. Bencana kekeringan dan bencana banjir, di tengarai sebagai sebuah isyarat zaman yang penting kita cermati. Adakah gerak langkah yang keliru selama kita melakoni pembangunan ? Atau kita nya sendiri yang belum faham bahwa dibalik yang dilakukan selama ini, ternyata banyak pelanggaran yang dilakukan, baik dalam hal membangun persahabatan dengan alam raya yang sudah pudar mau pun dikarenakan sikap kita yang serakah dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia ?

   Semoga kita akan dapat menemukan jawaban nya, tentu dalam kurun waktu yang sesegera mungkin. ~SUARA RAKYAT

No comments: