Bagi kebanyakan ibu, menggelitik bayi adalah cara
bersenang-senang dan mengungkapkan kasih sayang. Namun, bagi Sanchia
Norris, menggelitik adalah cara menjaga agar buah hatinya tetap hidup.
Benn,
yang berusia satu tahun dapat berhenti bernafas beberapa kali setiap
malam. Sang ibu harus menggelitiknya agar Benn terbangun dan kembali
bernapas.
Untuk mengetahui kapan dirinya harus menggelitik Benn, Norris, 41, memasang alarm yang akan berbunyi setiap kali napas Benn terhenti. Benn mengalami kondisi Apnea, salah satu masalah umum yang dialami bayi prematur.
Kondisi ini membuat penderitanya berhenti bernapas selama 20 detik atau lebih. Apnea
terjadi ketika otot-otot bayi dan sistem saraf tidak sepenuhnya
berkembang pada saat lahir. Untuk mengatasinya, cara yang paling umum
dianjurkan dokter adalah menggelitik anak agar terbangun dan kembali
bernapas.
Wanita yang berprofesi sebagai konsultan pajak ini
mengatakan, "Saya harus merangsangnya dengan berbagai cara agar dia
bangun dan bisa bernapas lagi," ungkap Norris seperti dimuat Daily Mail.
Dia
menambahkan, "Saya sering menggelitik telapak kakinya, di bawah dagu
dan di perutnya. Hal ini cukup untuk membuatnya mulai bernapas lagi."
Norris
menceritakan, suatu malam Benn berhenti bernafas 23 kali dan harus
terus digelitiki agar bayinya segera bernapas kembali. Sebagian besar
bayi akan tumbuh dan takkan mengalaminya. Namun, sebelum otot mereka
sempurna, metode menggelitik adalah cara paling umum membuat bayi yang
mengalami Apnea kembali bernapas.
Benn lahir prematur
pada November tahun lalu saat usia kehamilan Norris mencapai 24 minggu.
Berat lahirnya hanya 800 gram. Wanita asal Fen Drayton, Cambridgeshire,
Inggris mengatakan, "la lebih kecil dari panjang tanganku. Para dokter
mengatakan bahwa dia tak mungkin bertahan."
Tetapi setelah
perawatan 18 minggu di rumah sakit, Benn dinyatakan cukup sehat dan
diizinkan pulang. Dari pengalamannya, Norris menggalang dana melalui
kampanye Rosie untuk membantu unit bersalin di Rumah Sakit Addenbrooke,
tempat Benn lahir. ~VIVAnews.
No comments:
Post a Comment