Sebuah pameran di Dresden, Jerman, memamerkan gambaran wajah para
nenek moyang manusia. Menggunakan teknik forensik, para ilmuwan
merekonstruksi bentuk wajah manusia purba, bahkan yang hidup 7 juta
tahun lalu.
Hasilnya ada 27 model kepala nenek moyang yang diciptakan dengan
menggunakan sisa fosil. Termasuk di antaranya, rupa nenek kita, hominid
dari Afrika, Sahelanthropus tchadensis.
Salhelanthropus tchadensis hidup pada masa di mana manusia dan simpanse--sepupu terdekat dalam proses evolusi kita, terpisah secara genetis.
Untuk
mereka wajah nenek moyang, para ahli antropologi forensik menggunakan
komputer serupa dengan polisi untuk merekonstruksi bentuk dari
sisa-sisa tubuh manusia. Dengan modal fosil tengkorak para nenek moyang
yang nyaris utuh, mereka bisa merekonstruksi seperti apa wajah mereka.
"Menggunakan
metode antropologi forensik, berbagai varian hominid diciptakan
kembali, bukan sebagai dalam konteks karakteristik, tapi sebagai
individu," demikian penjelasan yang diutarakan pihak museum, seperti
dimuat Daily Mail. "Masing-masing dari mereka menceritakan
kisah: di mana mereka tinggal, apa yang mereka makan, kemungkinan
penyebab kematian mereka dan banyak lagi."
Selain wajah para pendahulu manusia, juga dipamerkan tombak tua, yang berasal dari masa 400 ribu tahun yang lalu.
Soal lokasi penggalian tertua yang disebut di Afrika, pihak museum
menjelaskan, "Meski ada sedikit keraguan bahwa Afrika adalah asal usul
umat manusia, namun sejauh ini ia adalah lokasi galian paling kuno
nenek moyang yang telah kita temukan."
"Pameran ini memperkenalkan Anda ke situs penggalian di Afrika di
mana para ilmuwan sedang melakukan penelitian soal asal-usul umat
manusia."
Selain menampilkan Sahelanthropus tchadensis, pameran juga memajang wajah model Homo rudolfensis, yang ditemukan di Kenya, yang diperkirakan hidup pada 2 juta tahun lalu. Juga Australopithecus africanus, hominid ini diperkirakan salah satu leluhur manusia dengan otak yang besar, hidup 2 juta tahun lalu.
Tak ketinggalan, Homo erectus,
yang hidup 1 juta tahun lalu. Teori mengatakan ini merupakan spesies
asli di Afrika yang bermigrasi ke India, Cina dan Jawa. Sedangkan
teori lain mengatakan ia berpindah dari Asia ke Afrika.
Selain itu, juga ditunjukkan Homo neanderthalensis yang hidup 60.000 tahun lalu. Kemungkinan ini adalah kerabat terdekat manusia. Populasi mereka berkembang di Eropa dan Asia. ~VIVAnews.
No comments:
Post a Comment