Ada saja orang yang masih percaya, kiamat akan datang pada 21 Desember
2012, saat kalender Bangsa Maya mengakhiri masa berlakunya selama 5.125
tahun.
Kekhawatiran memuncak ini bahkan membuat Badan
Antariksa Amerika Serikat (NASA) kerepotan. Meski sudah menjelaskan
panjang lebar di situsnya, bahwa isu kiamat akhir tahun ini bohong
belaka, masih ada orang yang penasaran.
Seperti dimuat Daily Mail,
10 Januari 2012, NASA mendapat sekitar 5.000 surat elektronik atau
email yang bertanya soal ramalan Maya. Di antaranya bahkan mengajukan
pertanyaan ekstrem: apakah mereka sebaiknya bunuh diri sebelum hari
akhir tiba.
Imuwan senior Institut Astrobiologi NASA, David
Morrison mengaku menerima setidaknya 10 email sehari, dari orang-orang
yang khawatir, sampai mereka yang nyaris berbuat nekat.
Salah
satu di antaranya, seorang perempuan dari Denmark, yang
mengidentifikasikan dirinya sebagai, "ibu dari seorang bocah perempuan
dan calon bayi".
Ini yang ia tulis: "Kemarin saya berniat
bunuh diri, bayi dalam kandunganku, juga anak perempuanku yang baru
berusia dua tahun, sebelum Desember 2012 tiba. Aku tak mau mereka
mengalami pengalaman mengerikan, melihat kehancuran bumi."
Ada
pula seorang remaja Amerika Serikat berusia 13 tahun yang menulis: "Aku
sedang menimbang untuk bunuh diri. Aku sangat ketakutan... aku tak
ingin hidup lebih lama. Aku berhak mendapatkan penjelasan."
Juga
seorang anak yang mengadu,"Aku sangat takut. Satu-satunya temanku hanya
anjingku. Dimana aku harus menidurkannya supaya dia tidak menderita
saat kiamat datang?"
Sementara, orang-orang Amerika lain memilih
jalan berbeda. Merekamembeli apapun yang ditawarkan, demi peluang bisa
selamat dari kiamat -- dari buku panduan menghadapi kiamat berharga
belasan dolar, hingga menyewa bunker berharga puluhan ribu dolar per
orang, yang diiklankan tahan bom nuklir dan tahan terhadap tubrukan
asteroid.
Gelombang ketakutan massal ini lah yang kemudian
dimanfaatkan seorang pebisnis asal Kalifornia, Robert Vicino, dengan
cara membangun bunker "antikiamat" di lokasi rahasia di AS. Dia
mengklaim sudah 5.000 orang yang memesan tempat. Kini ia membangun
bunker yang sama di Eropa.
Apa alasan orang mau membayar mahal demi selamat dari "kiamat" yang tak tentu benar?
"Kami
bukan orang gila. Ini adalah masa-masa yang menakutkan. Keluargaku
ingin selamat. Anda juga harus bersiap," kata salah satu pemesan
bunker, Steve Cramer.
Juga ada Jason Hodge, ayah dari empat
anak yang tak merasa sayang membayar mahal. "Ini investasi kehidupan,"
kata dia. "Hanya ingin memastikan, aku memiliki tempat yang aman bagi
keluargaku, jika skrenario terburuk tiba."
Kegalauan tak hanya
melanda sebagian orang Amerika Serikat. Juga merambah Bugarach, kota
kecil di kaki pegunungan Pyrennees, Prancis. Sebanyak 200 penduduk
harus bersaing dengan 200 ribu pengunjung yang terus berdatangan sejak
awal 2012.
Para pengunjung mengincar bagian puncak gunung yang
diyakini akan mengandung daya magnetis melindungi mereka dari kiamat.
Selain itu, ada pula yang mengatakan bahwa gunung Pyrennees adalah
pintu menuju dimensi lain. Ada juga yang yakin itu merupakan markas
rahasia alien.
Di tengah semua kekhawatiran itu, pemandangan berbeda justru ditemukan di jantung wilayah Maya di tenggara Meksiko.
Tak ada gambaran kehawatiran di sana, apalagi orang-orang yang berbondong-bondong mengungsi ke perbukitan.
Setelah
menderita bertahun-tahun, akibat pukulan parah yang menimpa industri
pariwisata gara-gara perang kartel narkoba, isu kiamat justru memberi
mereka harapan.
Agen pariwisata Meksiko berharap, fenomena
"kiamat 2012" akan menarik 52 juta pengunjung ke wilayah tersebut, dua
kali lipat yang diterima seluruh wilayah negara itu.
Sementara,
di Kota Tapachula, di perbatasan Guatemala, sebuah jam digital raksasa
dipasang di taman utama, menghitung mundur ke tanggal 21 Desember 2012.
No comments:
Post a Comment