Satu dari 2 wanita dan hampir 1 dari 4 pria yang berusia di atas 50
tahun berisiko menderita patah tulang karena osteoporosis. Untungnya,
ada cara sederhana untuk memangkas risiko tersebut.
Salah satu
masalah terbesar dengan osteoporosis adalah tidak bisa merasakan kapan
tulang mulai menjadi lebih tipis dan lebih lemah. Bahkan, banyak orang
tidak mengetahui bahwa memiliki masalah tersebut hingga telah terlambat.
Berkonsultasilah
dengan dokter mengenai bagaimana menurunkan risiko terkena
osteoporosis. Kemudian ikuti 10 langkah untuk mulai memelihara
kesehatan tulang.
Berikut 10 langkah menjaga tulang agar tetap sehat seperti dikutip dari HealthMonitor, Jumat (10/2/2012) antara lain:
1. Ketahui faktor risiko
Karena
secara alami memiliki massa tulang lebih rendah dan tulang yang lebih
kecil, wanita memiliki risiko osteoporosis lebih tinggi dibandingkan
dengan pria.
Menurut National Osteoporosis Foundation (NOF),
sekitar 5-7 tahun setelah menopause, wanita dapat kehilangan hingga 20
persen dari kepadatan tulang karena penurunan estrogen.
"Jika
telah berusia 45 tahun atau lebih tua, kurus, tinggi atau seorang
perokok, maka memiliki peningkatan risiko terkena osteoporosis. Faktor
risiko lain termasuk minum alkohol berlebihan, tidak berolahraga,
memiliki gangguan makan, dan tidak mendapatkan cukup kalsium," kata
Carlos Isales, MD, profesor bedah ortopedi di Georgia Health Sciences
University, Augusta.
2. Mencari tahu riwayat keluarga
Jika
salah satu orangtua memiliki riwayat osteoporosis atau telah mengalami
keretakan pada tulang pinggul, maka ceritakan kepada dokter saat
berkonsultasi. Lebih dari 50 persen kasus osteoporosis adalah genetik.
3. Melakukan pemeriksaan
Karena
osteoporosis merupakan silent disease, maka tidak akan tahu ketika
memilikinya kecuali melakukan pengujian untuk kondis tersebut, atau
telah mengalami patah tulang. Jika memiliki faktor risiko, mintalah
dokter melakukan pemeriksaan untuk kondisi osteopenia.
Osteopenia merupakan kondisi kepadatan tulang yang rendah, dan kondisi tersebut merupakan kondisi awal sebelum osteoporosis.
4. Melakukan tes kepadatan tulang pada mesin yang sama setiap kali
"Hasil
tes kepadatan tulang dapat bervariasi dari mesin ke mesin, jadi jika
memungkinkan sebaiknya tes kepadatan tulang dilakukan di lokasi yang
sama setiap kali, juga dengan mesin yang sama, untuk memastikan hasil
yang seragam," kata Nathan Wei, MD, seorang rheumatologist di
Frederick, Maryland.
5. Mendapatkan cukup kalsium dan vitamin D
Tubuh
kehilangan kalsium setiap hari melalui keringat dan urin dan karena itu
perlu menggantinya setiap hari karena tubuh kita tidak bisa membuatnya
sendiri.
Vitamin D juga penting, karena meningkatkan penyerapan
kalsium tubuh. Para ahli merekomendasikan orang dewasa di bawah usia 50
tahun untuk mendapatkan 1.000 mg kalsium setiap hari bersama 400-800 IU
vitamin D.
Jika lebih tua dari 50 tahun, sebaiknya memenuhi
asupan 1.200 mg kalsium setiap hari dengan 800-1,000 IU vitamin D.
Sementara tubuh menyerap kalsium terbaik melalui makanan, namun tidak
selalu mudah untuk memenuhi kalsium dan vitamin D dari diet saja.
6. Fokus pada makanan yang dapat membangun kepadatan tulang
Untuk
mencoba dan memenuhi tujuan gizi melalui makanan, dengan tujuan untuk 3
porsi kalsium setiap hari, termasuk sedikitnya 1 ˝ cangkir buah dan 2
cangkir sayuran. Sumber kalsium, seperti susu, yogurt, dan keju, adalah
bahan makanan terbaik untuk tulang.
Selain itu, juga dapat
mengonsumsi makanan yang diperkaya kalsium, sepeti jus dan sereal
sarapan, sarden, salmon kaleng, almond, dan sayuran berdaun hijau.
7. Perhatikan obat-obatan yang dikonsumsi
Obat-obatan
tertentu meningkatkan risiko patah tulang, sehingga sebaiknya memberi
tahu dokter obat apa saja yang sering dikonsumsi. Termasuk penggunaan
steroid jangka panjang dan obat-obatan anti kejang. Tanyakan kepada
dokter apakah obat pembangun tulang bisa membantu menahan efek merusak
dari obat lain.
8. Melakukan aktivitas fisik
Sebuah
studi Swedia mengungkapkan bahwa wanita di atas 50 tahun yang secara
rutin berpartisipasi dalam kegiatan seperti berjalan kaki dengan anjing
peliharaannya mengalami patah tulang pinggul lebih sedikit dibandingkan
wanita yang kurang aktif.
"Setiap gerakan yang memberi tekanan
pada tulang belakang bagian pinggul, dan tulang lainnya dapat membantu
tetap sehat dan kuat," kata Dr Gottfried.
9. Peregangan agar tetap lentur
"Setiap kali merasa kaku, butuh waktu 5 menit untuk melakukan peregangan," kata Dr Wei.
10. Melakukan olahraga secara rutin
Olahraga
dengan tingkat ringan hingga sedang sesering mungkin. Para ahli
merekomendasikan melakukan kegiatan aerobik 4 hari seminggu, ditambah
pelatihan ringan selama 15-20 menit setiap hari. ~DETK.com
No comments:
Post a Comment