Perusahaan obat bernama Alkermes Pharmaceuticals akan
merevolusi sistem hukum penjara dan membantu mengurangi sesaknya
sel-sel tahanan. Caranya adalah dengan membuat obat yang menargetkan
salah satu penyebab kejahatan, yaitu kecanduan alkohol dan
ketergantungan obat.
Alkermes akan meluncurkan Vivitrol, obat suntik suntikan dengan kandungan bahan aktif naltrexone. Naltrexone akan mencegah reseptor sistem saraf yang merespons zat candu seperti heroin dan oksikodon.
Obat ini akan membuat pengkonsumsi narkoba menjadi sulit merasa 'nge-fly'
dan membuat pecandu alkohol merasa minuman keras tak lagi menyenangkan.
Orang yang menggunakan Vivitrol akan terblokir jalur sarafnya yang
berfungsi untuk merasakan sensasi narkoba dan alkohol.
Saat
ini, Alkermes telah memulai penelitian awalnya di penjara-penjara untuk
mengevaluasi dampak Vivitrol terhadap narapidana. Para peserta
penelitiannya adalah narapidana yang beretkad memulai pengobatan di
penjara dan mau melanjutkan pengobatan setelah dibebaskan.
Peneliti
dari Alkermes berasumsi bahwa kejahatan dan kecanduan bisa dikurangi
dengan membiarkan narapidana untuk memutuskan sendiri respons saraf di
otaknya yang terangsang oleh narkoba dan alkohol.
"Vivitrol
merupakan obat suntik yang diberikan secara bulanan. Jika seseorang
bersedia datang ke klinik sebulan sekali, maka orang itu secara
substansial dapat menurunkan kesempatan untuk kambuh dari
ketergantungan obat atau alkohol," kata psikiater ternama di AS, Dr
Keith Ablow.
Dalam
penelitian awal ini, Alkermes menyediakan Vivitrol untuk 30 orang
pelaku kriminal dengan riwayat ketergantungan obat yang ingin dibantu
mengatasi kecanduannya.
Suntikan
pertama akan dilakukan dalam satu minggu sebelum narapidana dibebaskan.
Alkermes kemudian akan menilai apakah pelaku kriminal kembali memakai
narkoba atau tidak untuk melihat peluangnya melakukan tindak kriminal.
"Obat injeksi lain yang disebut Depo-Provera dapat mengurangi dorongan seksual pada pedofil, dan Risperdal-Consta
juga dapat mengurangi gejala gangguan mental pada orang psikotik. Maka,
Vivitrol bisa menjadi bagian utama pencegahan kejahatan, termasuk
kejahatan kekerasan," kata Dr Ablow seperti dilansir FoxNews, Jumat (11/2/2012).
Menurut
Dr Ablow, banyak perilaku kriminal mengalami penyakit mental. Hampir
65% dari 2,3 juta tahanan di penjara AS memenuhi kriteria medis
penyalahgunaan zat atau kecanduan obat-obatan. Dan narapidana seperti
ini hampir dua kali lebih mungkin kembali ke penjara. DETIK.com
No comments:
Post a Comment