Cuaca dingin ekstrem yang melanda kawasan Eropa kian meluas. Dilaporkan
sebanyak 460 orang dari seluruh wilayah Eropa, tewas akibat cuaca
dingin ini.
Angka korban tewas tersebut didapat dari sejumlah negara di kawasan Eropa Utara dan Eropa Timur. Demikian seperti dilansir oleh AFP, Jumat (10/2/2012).
Di
Bulgaria, tercatat rekor baru di mana suhu udara mencapai yang terendah
dari yang pernah ada, yakni minus 28,6 derajat Celcius. Semua ekspor
energi telah dihentikan akibat cuaca dingin.
Di wilayah
tersebut, dilaporkan sedikitnya 28 orang tewas akibat cuaca dingin tak
tertahankan ini. Sebanyak 8 orang di antaranya tewas karena tenggelam
ketika air bendungan menyapu desa tempat tinggal mereka di wilayah
Biser.
Di Republik Ceko, dilaporkan korban tewas mencapai 25
orang. Yang terbaru, jasad seorang pria gelandangan ditemukan membeku
di wilayah Kolin. Suhu udara di kota Praha mencapai minus 25 derajat
Celcius, sedangkan di wilayah pegunungan mencapai minus 40 derajat
Celcius.
Di Italia, sebanyak 43 nyawa melayang akibat cuaca
dingin ekstrem ini. Bahkan tentara militer yang mencoba mengevakuasi
warga malah ikut terjebak dalam timbunan salju sedalam 3 meter.
Cuaca
dingin disertai angin kencang seperti ini diprediksi terus melanda
Italia hingga akhir pekan. Hujan salju di Italia tercatat sebagai yang
paling parah dalam beberapa dekade terakhir.
Di Prancis, polisi
baru saja menemukan jasad seorang pria berumur 83 tahun di dekat hutan
di Fougeres. Temuan ini menambah jumlah korban tewas menjadi 7 orang
hingga saat ini.
Sedangkan kematian lainnya dilaporkan dari
negara Eropa Timur, seperti Ukraina, Rumania, Polandia, Serbia, dan
sebagainya. Korban tewas terbanyak berasal dari Ukraina yakni mencapai
136 jiwa. Di Polandia, korban tewas sebanyak 68 orang, yang sebagian
besar tewas akibat hipotermia.
Sementara itu, cuaca dingin
ekstrem ini juga berdampak pada salah satu sungai terpanjang dan
tersibuk di benua tersebut, Sungai Danube. Sungai yang bermuara di Laut
Mati tersebut membeku dan berimbas pada lumpuhnya aktivitas warga.
Sungai
yang memiliki panjang 2.860 km ini melewati 10 negara di kawasan Eropa
Timur dan Tengah. Sungai ini sangat vital bagi transportasi, sumber
energi, irigasi, industri dan perikanan.
Es menutupi nyaris
sebagian besar sungai terpanjang kedua di Eropa tersebut. Akibatnya,
distribusi barang dan logistik melalui sungai ini terhenti. Selain itu,
sebanyak 224 kapal yang ada di sungai tersebut dilaporkan terjebak
dalam es. Para petugas penyelamat dari sejumlah negara berusaha
menyelamat para kru kapal yang ikut terjebak. ~DETIK.com
No comments:
Post a Comment