Semasa hidupnya, Osama bin Laden dikenal sebagai sosok teroris yang
anti terhadap Barat, terutama Amerika Serikat. Namun, siapa sangka dia
justru tidak ingin anak cucunya mengikuti jejaknya menjadi teroris.
Hal
ini disampaikan Zakariah al Sadah, saudara dari istri kelima Bin Laden.
"Demi masa depan, dia bahkan meminta anak dan cucunya untuk hidup damai
dan memperoleh pendidikan yang bagus di Eropa atau AS," kata Sadah,
seperti diberitakan Daily Mail.
Menurut Sadah,
anak-anak pemimpin Al Qaeda itu trauma akibat razia Angkatan Laut AS
pada 2 Mei silam yang menewaskan ayah mereka. Safiyah, putri Bin Laden
yang masih berusia 12 tahun, mengalami trauma paling berat karena
menahan kepala ibunya yang terluka dalam operasi penggerebekan.
Istri-istri
Bin Laden lainnya yaitu Amal, Khairiyah, dan Siham ditahan di
Islamabad, Pakistan bersama sembilan anak mereka. Para istri, yang
tetap setia pada mendiang suami mereka, mogok makan sebagai tanda
protes atas penahanan mereka.
Pihak berwenang Pakistan menolak
membebaskan keluarga Bin Laden. Sebabnya, keluarga Bin Laden diyakini
masih menyembunyikan sesuatu sehingga mereka tidak diberikan paspor.
"Anak-anak
ini telah melihat ayah mereka terbunuh di depan mata mereka sendiri.
Mereka butuh lingkungan yang peduli dan bukannya penjara, terlepas dari
apa yang orang-orang pikirkan tentang ayah mereka dan apa yang
diperbuat sang ayah," kata Sadah.
Konon, anak-anak Bin Laden
juga tidak memiliki masa kanak-kanak yang normal sebagaimana anak-anak
lainnya. "Mereka tidak pernah melihat matahari dan berlarian di taman.
Sungguh membuat patah hati," tambah Sadah. ~VIVAnews
No comments:
Post a Comment