"Biarlah makanan menjadi obatmu dan obat menjadi makananmu."
Kata-kata
tabib Yunani kuno bernama Hippocrates itu begitu populer di dunia
kedokteran. Pesan itu jugalah yang kemudian mendorong para ilmuwan
meneliti manfaat sayuran hijau untuk melawan kanker.
Para
peneliti dari Linus Pauling Institute Oregon State University
mengungkap adanya sulforaphane, senyawa dalam sayuran yang berperan
melawan kanker. Senyawa ini bekerja menghambat enzim HDAC dan gen
tertentu untuk menekan perkembangan tumor.
Dan studi lanjutan
yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Epigenetics menunjukkan bahwa
suforaphane juga bekerja melawan kanker, melalui mekanisme yang disebut
metilasi DNA.
"Metilasi DNA dan penekanan produksi HDAC, yang
terjadi akibat rangsangan sulforaphane tampaknya bekerja sama untuk
mempertahankan fungsi sel yang tepat," kata Emily Ho, salah seorang
profesor yang terlibat dalam penelitian, dikutip Huffington Post.
Ho
mengatakan bahwa semakin tinggi kadar sulforaphane, semakin efektif
bekerja melawan kanker. Dan, ia menyebut brokoli sebagai sayuran dengan
kandungan sulforaphane terbaik.
Pada 2010, peneliti University
of Michigan Comprehensive Cancer Center juga menerbitkan studi yang
menunjukkan keampuhan sulforaphane membunuh sel batang kanker payudara
di tikus percobaan, serta mencegah perkembangan sel-sel tumor yang baru
tumbuh.
Sementara studi terbaru yang dipublikasikan British
Journal of Nutrition mengungkap bahwa khasiat brokoli melawan kanker
semakin maksimal jika dikombinasikan dengan makanan yang mengandung
enzim myrosinase.
Tapi ingat, memasak brokoli tak boleh lebih
dari 3-5 menit. "Coba santap brokoli dengan mustard atau wasabi untuk
mendapatkan efek maksimal," kata Elizabeth Jeffery, seorang profesor
nutrisi dari University of Illinois. ~VIVAnews
No comments:
Post a Comment