Kebiasaan makan daging merah sering dikaitkan dengan risiko kanker dan
berbagai jenis penyakit jantung. Bukan itu saja, makan daging merah
secara berlebihan juga terbukti meningkatkan risiko kematian akibat
penyakit-penyakit tersebut.
Penelitian terbaru di Harvard University
menunjukkan konsumsi daging merah setiap hari bisa meningkatkan risiko
mati muda sebesar 12 persen. Jika dirinci, peningkatan risiko kematian
akibat sakit jantung adalah 18 persen dan karena kanker 10 persen.
Peningkatan
risiko sebesar itu terjadi apabila seseorang mengonsumsi daging merah
secara berlebihan, yakni di atas 85 gram setiap hari. Jika dikurangi 42
gram saja, maka 1 dari 10 kematian pada laki-laki dan 1 dari 13
kematian pada perempuan bisa dicegah.
Dalam laporannya, para
peneliti mengatakan daging merah sebaiknya tidak dikonsumsi lebih dari
70 gram setiap hari. Akan lebih baik lagi, jika daging merah hanya
dikonsumsi pada kesempatan tertentu saja dan bukan menjadi bagian dari
diet sehari-hari.
Daging merah dianggap tidak baik untuk
dikonsumsi berlebihan karena banyak mengandung lemak jenuh yang dapat
meningkatkan risiko gangguan jantung dan pembuluh darah. Saat dimasak,
biasanya banyak garam yang ditambahkan sehingga peningkatan risikonya
bisa semakin besar.
"Dibanding daging merah, komponen diet lain
seperti ikan, daging unggas, kacang-kacangan serta gandum memiliki
risiko yang lebih rendah," kata Dr An Pan, ilmuwan yang memimpin
penelitian ini seperti dikutip dari Telegraph, Selasa (13/3/2012).
Selain
baik untuk kesehatan, mengurangi konsumsi daging merah juga dinilai
lebih ramah lingkungan. Menurut beberapa penelitian, setengah dari
emisi gas rumah kaca yang mencemari udara berasal dari proses
pengolahan daging merah mulai dari peternakan hingga sampai di restoran. ~DETIK.com
No comments:
Post a Comment