Friday, December 9, 2011

9-12-1992: AS Kirim Pasukan ke Somalia

Pada 19 tahun yang lalu, AS mengerahkan 1.800 pasukan Marinir ke ibukota Somalia, Mogadishu. Bersama dengan misi multinasional, AS mencoba menegakkan kembali keamanan di Somalia, negara miskin Afrika yang berkecamuk perang saudara.

Menurut stasiun televisi The History Channel, sejak menjadi negara merdeka pada 1960 - setelah berabad-abad bergantian dijajah Portugal, Inggris, dan Italia - Somalia terus didera konflik politik yang berujung kepada perang saudara. Inilah yang memancing AS untuk berkepentingan menciptakan perdamaian dengan mengerahkan kekuatan bersenjata.


Pada awal Desember 1992, Presiden AS yang saat itu akan pensiun, George H.W. Bush, mengirim kontingen pasukan Marinir ke Mogadishu sebagai bagian dari misi bernama Operasi Restore Hope (Pemulihan Harapan). Didukung oleh pasukan AS dan multinasional, para pekerja bantuan internasional segera bekerja menyalurkan pasokan pangan dan logistik kepada rakyat Somalia.

Namun, kekerasan sporadis terus berlanjut, bahkan 24 tentara Pakistan yang tergabung dalam misi PBB terbunuh pada 1993. Itulah yang membuat Dewan Keamanan PBB memerintahkan penangkapan atas Jenderal Mohammed Farah Aidid, pemimpin salah satu fraksi bersenjata di Somalia yang dianggap bertanggungjawab atas pembunuhan itu.

Pasukan AS pun mencoba menangkap Aidid. Namun, dalam suatu operasi militer pada 3 Oktober 1993, upaya itu gagal terwujud. Bahkan milisi bersenjata Somalia ramai-ramai menyerang pasukan AS dengan menewaskan 18 tentara dan menembak jatuh dua helikopter mereka. Peristiwa itu diabadikan dalam suatu film Hollywood berjudul "Black Hawk Down."

Pada 31 Maret 1994, Presiden AS saat itu, Bill Clinton, akhirnya memerintahkan penarikan mundur semua tentara dari Somalia. Langkah ini juga diikuti pasukan dari negara-negara lain. Walau telah diupayakan sejumlah perundingan dan perjanjian damai, perang saudara dan kekacauan di Somalia masih berlanjut.VIVAnews

No comments: