Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary
Clinton secara terbuka berkata bahwa negaranya akan memerangi
diskriminasi terhadap gay dan lesbian di seluruh dunia. Menurutnya,
orientasi sesama jenis adalah hak asasi manusia juga.
"Menjadi gay bukanlah tindakan kriminal," kata Clinton di markas PBB, Jenewa, seperti diberitakan BBC, Rabu
7 Desember 2011. Ia juga menambahkan, tidak sepantasnya tradisi budaya
atau agama di suatu negara menjadi alasan mendiskriminasi kaum gay.
"Kaum
gay ada di setiap masyarakat di dunia. Menjadi gay bukan akibat invasi
Barat, namun merupakan realita kemanusiaan," lanjutnya.
Pemerintah
AS mulai membuka diri bagi kaum gay dalam beberapa bulan belakangan.
Kebijakan yang paling kontroversial dari pemerintahan Barack Obama
adalah memperbolehkan kembali kaum gay bergabung dengan militer.
Untuk mendukung misi Clinton dalam menghargai hak-hak kaum gay di
seluruh dunia, dia telah memberikan memo kepada instansi terkait untuk
tidak mendiskriminasi kaum gay yang mencari suaka maupun pemohon
bantuan.
Pidato Clinton ini dipandang sebagai usaha Presiden AS Barack Obama
dalam meraih simpati kaum homoseksual pada pemilu 2012 mendatang.
Namun, dukungan AS atas kaum gay di seluruh dunia dapat menimbulkan
ketegangan baru dengan negara-negara sekutu maupun kawasan yang
menentang homoseksual.
Salah satunya adalah Arab Saudi yang
melarang dan menghukum para pelaku homoseksual. Demikian juga dengan
Afganistan, yang tercatat telah melakukan berbagai pelanggaran HAM
terkait larangan terhadap homoseksual.VIVAnews
No comments:
Post a Comment