Wednesday, January 11, 2012

2012 Tenggelamnya Perahu Gabus

  • SELAMAT DATANG TAHUN 2012,  Terasa paradoksal, sebagai tahun wiwit silêmé prahu gabus (tenggelamnya “perahu gabus”). Mulai terjadinya segala sesuatu yang seolah tak mungkin terjadi. Sesuatu yang di luar nalar menjadi di dalam nalar. Tahun 2012 masuk ke dalam suatu fase di mana secara disadari atau tidak, seluruh makhluk dipaksa untuk bermeditasi oleh gelombang medan magnetik galaktika yang berubah secara signifikan.  Perubahan energi level makrokosmos sangat berpengaruh terhadap tatanan energi spiritual level mikrokosmos. Setiap zaman baru akan meretas manusia generasi baru. Manusia baru yang telah dimeditasi oleh gelombang energi makrokosmos sejak di dalam alam kandungan ibu. Hasilnya lahirlah anak-anak indigo dan kristal sebagai manusia generasi baru yang akan mengisi zaman baru di mana kesadaran manusia tidak lagi bisa dikurung oleh dogma.
  • Dinamika meliputi seluruh lini kehidupan tanpa kecuali. Yang mampu berselaras akan lolos dan mendapat anugrah pencerahan hidup (awareness) yang lebih baik. Sehingga lebih mudah menggapai kesuksesan hidup, mampu menjadikan tahun 2012 sebagai tahun penuh keberuntungan dan berkah. Yang tetap bersikukuh untuk tetap berada di dalam “tempurung kesadaran semu” dan yang tetap nuruti rahsaning karep, akan semakin tidak memahami apa makna dari sinergisme : sing-gawe-urip–>urip–>nguripi. Sehingga beresiko besar menderita penyakit stress dan depresi berkepanjangan, yang dapat berujung menjadi kênthir dan majnun. Yang bernasib demikian ini, tahun 2012 bukan menjadi tahun keberuntungan tetapi awal suatu kesengsaraan yang berujung pada kandasnya perahu kehidupan.
  • Tahun 2012 fase runtuhnya ekonomi dunia, berimbas pada kebangkrutan parah tata perekonomian di Republik Indonesia. Situasi yang sulit terutama bagi yang belum begitu memahami kuncine urip. Sing sapa seneng gawe panguripan marang liyan, bakal antuk panguripan lan dayaning urip. Suwalike sing sapa seneng gawe pepati marang liyan, bakal nemahi bilahi lan pepati. Kita semua sedang memasuki fase runtuh. Nusantara memasuki saat-saat paling berat, seumpama sedang digodok di dalam kawah candradimuka. Bagi penguasa yang sedang berkuasa pun, tentu akan sangat berat melewati tahun 2012. Dan berakhir dengan ucapan,”Selamat Tinggal…Rakyatku...!!! Hanya penguasa yang ampuh lahir batin saja yang mampu melewati tahun 2012. Dan hanya para kesatria bangsa yang selama ini masih piningit (sedikit bicara-banyak bekerja, tidak terkenal-namun banyak sekali jasa dan prestasinya) yang akan lolos seleksi alam. Para kesatria yang telah memenuhi syarat, genep lakune untuk mengemban tugas sebagai satrianing nuswantara.

1 comment:

*UNIVERSE* said...

Biarpun negeri saat ini tengah dianiaya dan hendak dihabisi oleh penghuninya sendiri. Namun janganlah berkecil hati sedulur-sedulurku semua. Kita masih memiliki berjuta rakyat yang sadar diri sebagai manusia sejati. Yang telah memahami akan jati diri. Yang siap menebar benih-benih kedamaian & kasih-sayang kepada seluruh penghuni bumi pertiwi. Dan masih banyak para patriot bangsa yang penuh semangat juang demi membela keutuhan NKRI. Walau selama ini masih berdiam diri, hanyalah menunggu saatnya yang tepat tiba. Wilujeng rahayu kang tinemu, bondo lan beja kang teka. Saking wasesaning Gusti.

Salam karaharjan.