Bersantap dalam kegelapan rupanya tengah menjadi trend di seluruh
dunia. Sejak pertama diperkenalkan tahun 1999 silam, kini restoran
bertema "Dark Dining" mulai bermunculan di seluruh dunia. Akankah resto
ini menjadi trend 2012?
Jorge Spielmann adalah orang
yang pertama kali memperkenalkan restoran unik ini di Zurich pada tahun
1999. Awalnya, Spielmann - seorang pendeta buta - mengundang para
kerabatnya untuk makan malam di rumahnya. Untuk menunjukkan rasa
solidaritas terhadap Spelmann, para tamu pun memakai penutup mata saat
bersantap. Ternyata pengalaman bersantap tanpa cahaya tersebut
memberikan pengalaman baru dalam menikmati makanan.
Menikmati
makanan tanpa tahu apa yang mereka makan dan lihat, membuat indra
penciuman dan perasa bekerja lebih sempurna. Itulah yang kemudian
membuat Spielmann memiliki gagasan untuk membuat restoran bertema
kegelapan untuk pertama kalinya, Blindekuh (Blind Cow).
Selain diklaim sebagai restoran gelap pertama, restoran tersebut juga
mempekerjakan para tuna netra sebagai staf mereka. Tak lama ia membuka
outlet keduanya di Basel, Swiss.
Meskipun awalnya terasa aneh,
namun sejak saat itu beberapa restoran sejenis mulai bermunculan di
seluruh dunia. Salah satu diantaranya adalah Nocti Vagus di
Berlin yang tidak cuma menawarkan pengalaman bersantap dalam kegelapan
total, tetapi juga berbagai pertunjukan dalam gelap. Misalkan saja
pertunjukan musik jazz dalam menghibur tamu, seminar kesehatan,
pertunjukan komedi, dll. Mereka juga memiliki "menu kejutan" untuk para
tamu yang datang.
Opaque adalah restoran "Dark Dinning"
yang cukup terkenal di California. Restoran ini juga memiliki 2 cabang
lainnya dan dikenal sebagai restoran bertema "Dark Dinning" termahal di
Amerika. CamaJe Bistro adalah salah satu restoran di New York
yang tidak begitu ketat dalam aturannya. Masih ada penerangan berupa
lilin dan para pengunjungnya menyantap makanan dengan tutup mata.
Kini restoran bertema kegelapan juga sudah merambah ke Asia. Sebut saja Senses Restaurant di Hong Kong, Blind Art Restaurant di Seoul, dan Trojan Fairy di Beijing. Sedangkan yang paling baru adalah Dine in The Dark yang dibuka di Ascott Sathorn Hotel, Bangkok.
Meskipun
begitu tidak semua restoran bertema kegelapan ini mengusung aturan yang
ketat. Ada pula yang masih menyediakan sedikit penerangan hingga sama
sekali dalam kegelapan total. Intinya pengunjung diajak untuk mencoba
menikmati pengalaman bersantap yang berbeda dan melatih lidah dan
kepekaan mulut lewat makanan yang tidak terlihat mata.
Mengingat
banyaknya restoran sejenis ini bermunculan di seluruh dunia, tak heran
jika "Dark Dinning" diprediksikan bakal menjadi salah satu trend
restoran. Apakah Anda salah satu yang tertantang dan penasaran ingin
menikmati kelezatan makanan dalam kegelapan total ini? Restoran bertema
kegelapan, Blind Cafe and Restaurant juga telah hadir di Bandung. ~DETIK.com
No comments:
Post a Comment