Angka bunuh diri warga Korea Selatan meningkat hingga dua kali lipat
dalam sepuluh tahun terakhir. Aksi bunuh diri ini sebagian besar dipicu
oleh depresi akibat perekonomian yang tidak kunjung membaik.
Berdasarkan laporan pemerintah Korsel, seperti diberitakan oleh laman Yonhap, angka bunuh diri di Korsel adalah yang tertinggi di dunia.
Menurut catatan pemerintah, pada tahun 2009, sekitar 42 orang bunuh
diri di Korsel setiap harinya. Angka ini lebih besar dua kali lipat
dibandingkan 10 tahun yang lalu dan lima kali lipat dibandingkan tahun
1989.
Menurut Kementerian Kesehatan dan kesejahteraan, pada
tahun 2009 angka bunuh diri warga usia 10-40 tahun di Korsel mencapai
15.413. Berarti, setiap 100.000 rakyat Korsel, angka kematian akibat
bunuh diri mencapai 28,4.
Tingginya angka ini menjadikan bunuh
diri sebagai penyebab utama kematian di negara tersebut. Penyebab kedua
dan ketiga adalah kecelakaan lalu lintas dan kanker. Menyadari hal ini,
pemerintah Korsel mulai mengambil langkah pencegahan.
"Pemerintah
akan segera membuka pusat pencegahan bunuh diri di seluruh negeri untuk
menurunkan angka bunuh diri, yang kini telah menjadi masalah serius di
negara kita," kata juru bicara Kementerian Kesehatan.
Bunuh diri
terbanyak terjadi pada warga usia muda hingga remaja. Mereka bahkan
menggunakan internet untuk menjaring para peminat bunuh diri melalui
sebuah kelompok bunuh diri.
Menurut para ahli, penyebab bunuh
diri adalah depresi akibat masalah ekonomi. Alasan ini tetap menjadi
penyebab utama, kendati perekonomian Korsel meningkat rata-rata tujuh
persen setelah krisis di Asia satu dekade lalu. Namun, perkembangan
ekonomi tidak membuat kemajuan pendapatan rakyat dan pemerataan
perekonomian. ~VIVAnews
No comments:
Post a Comment