Ada banyak jenis gangguan phobia, mulai dari yang ringan, aneh dan
terdengar konyol sampai yang benar-benar fatal dan berpotensi merusak
kualitas hidup penderitanya.
Setiap orang pasti memiliki rasa takut tertentu akan sesuatu, yang
jenis dan intensitasnya tentu saja berbeda-beda dan bervariasi. Dalam
taraf yang cukup tinggi, rasa takut ini menjelma menjadi apa yang
disebut gangguan phobia.
Di artikel berikut akan kita bahasa jenis-jenis phobia yang bersifat
sangat fatal, dengan kata lain jenis-jenis phobia yang bersifat
fundamental dan berpotensi merusak kualitas hidup penderitanya hingga
ke taraf ekstrim. Walaupun akan terdengar aneh, harap diingat bahwa di
luar sana memang benar-benar ada sesama kita yang menderita phobia ini. Dengan mengetahui jenis-jenis phobia ini diharapkan kita akan turut dapat merasakan dan bersimpati kepada mereka.
1.Ambulophobia (Rasa takut untuk berjalan atau berdiri)
Bayangkan jika hanya dengan berjalan atau berdiri saja membuat seseorang takut. Jelas penderitaambulophobia
tidak akan dapat hidup normal, tidak setiap saat mereka dapat bepergian
dengan menggunakan kursi roda elektrik. Sayangnya hingga saat ini belum
ada teknologi yang mampu membuat manusia dapat terbang melayang dengan
sendirinya untuk berpindah tempat. Penderita phobia ini tidak akan
dapat menghindar untuk berhadapan dengan rasa takutnya setiap hari.
Gejala/simptom dari ambulophobia bisa bermacam-macam, biasanya mencakup
rentang nafas yang pendek, berkeringat, rasa mual, pusing, gemetar,
hingga rasa panik. Sedangkan penyebabnya biasanya dapat ditelusuri
karena pengalaman cidera atau luka fisik seperti cidera pada kaki,
radang sendi (arthritis) atau masalah-masalah medis lain yang
menyebabkan penderitanya merasakan sakit saat berjalan.
2. Decidophobia (Rasa takut untuk mengambil keputusan)
Kata decidophobia pertama kali diucapkan oleh seorang filsuf dari Princeton University, New Jersey, Amerika Serikat, bernama Walter Kaufmann di tahun 1973 dalam bukunya berjudul Without Guilt and Justice. Secara teknis decidophobia didefinisikan sebagai "rasa
kurang keberanian atau keinginan dari seseorang untuk memilih dari
beberapa alternatif yang berbeda-beda untuk mengetahui kebenaran".
Penderitanya cenderung untuk menyerahkan keputusan mana yang benar
kepada pihak lain, biasanya adalah orang tua atau pasangan mereka. Atau
bisa juga mereka menyerahkan keputusan kepada pemimpin keagamaan mereka
atau partai politik favorit mereka, dalam skala yang lebih luas.
Gejala decidophobia bervariasi antara satu penderita dengan penderita
lainnya, antara lain mulut kering, susah bernafas, pusing, kejang otot,
gemetar, jantung berdebar, bahkan hingga rasa terjebak di dalam sesuatu
dan tidak dapat melarikan diri, juga kepanikan. Sedangkan penyebabnya
biasanya karena si penderita pernah mengalami sesuatu yang traumatis
dalam hidupnya yang berkaitan dengan mengambil keputusan. Sebagai
contoh adalah seorang anak kecil yang secara konsisten dan
terus-menerus dipaksa untuk menerima keputusan orang tuanya tentang
suatu hal. Hal ini dapat memberikan dampak negatif terhadap psikologi
si anak yang memungkin untuk berkembang menjadi decidophobia.
3. Epistemophobia (Gnosiophobia) (Rasa takut akan ilmu pengetahuan)
Epistemophobia atau sering juga disebut gnosiophobia, rasa
takut untuk belajar dan ilmu pengetahuan, menyebabkan penderitanya
tidak dapat belajar hal-hal baru kecuali bagi mereka yang mau melawan
tasa takut tersebut dengan memaksakan dirinya menerima hal baru. Bahkan
dengan melakukan hal tersebut saja sudah akan mempersulit mereka dalam
menerima hal baru tersebut.
Gejala epistemophobia bervariasi antara tiap orang dan tergantung dari
intensitasnya, antara lain meliputi rasa gugup dan takut, juga
gejala-gejala kepanikan yang umum seperti jantung berdebar, susah
berkata-kata, gemetar, susah bernafas, dan lain-lain. Penyebab
epistemophobia dapat berasal dari faktor luar tubuh (external events) yang traumatis, dan juga dapat berasal dari faktor dalam diri atau genetis (heredity/genetic factors).
4. Cibophobia (Rasa takut akan makanan)
Cibophobia atau rasa takut akan makanan adalah jenis phobia
yang sangat kompleks dan dapat dengan cepat berkembang menjadi sebuah
bentuk obsesi. Cibophobia seringkali disalahpahami dan dicampuradukkan
dengan anorexia, sebuah gangguan dalam kebiasaan makan.
Perbedaan utamanya adalah pada anorexia, penderitanya memiliki rasa
takut dan kecemasan akan akibat dari makanan yang ia makan terhadap
tubuhnya. Sedangkan cibophobia adalah rasa takut akan makanan itu
sendiri.
Gejala cibophobia termasuk yang paling sulit dikenali. Menghindari
makanan adalah salah satu yang paling umum. Makanan-makanan yang
terlihat agak menjijikkan seperti mayonaise dan susu adalah jenis
makanan yang biasa ditakuti. Kebanyakan penderita cibophobia memiliki
perhatian yang berlebihan akantanggal kadaluarsa
suatu makanan, seringkali dijumpai penderita cibophobia mengendus
makanan dengan berlebihan walaupun makanan tersebut memiliki tanggal
kadaluarsa yang masih jauh. Saat memasak, penderita cibophobia
seringkali menunjukkan perilaku yang berlebihan seperti memasak makanan
hingga gosong atau hangus. Gejala yang lain adalah menghindari restoran
karena makanan di restoran diolah di luar kontrol mereka, menghindari
makanan seafood jika sedang berada jauh dari laut karena takut tidak
segar, atau membuang makanan yang masih bagus karena berpikiran makanan
tersebut telah basi.
Penyebab cibophobia belum dapat diketahui dengan pasti, namun beberapa
ilmuwan memperkiran pengalaman traumatis di masa lalu dapat menyebabkan
orang menderita cibophobia.
5. Somniphobia/Hypnophobia (Rasa takut untuk tidur)
Somniphobia, ketakukan untuk tidur, dikatakan fatal karena
dapat menyebabkan penderitanya mengalami kelelahan baik fisik dan
mental. Gejalanya meliputi rasa panik yang melanda baik sebelum atau
selama tidur. Penderita somniphobia seringkali berpikiran jika ia pergi
tidur maka ia akan mati dan tidak akan terbangun lagi. Rasa takut ini
mungkin saja tidak ada hubungannya dengan kondisi kesehatannya yang
lain, selain tentu saja penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh kurang
tidur seperti rasa lelah, kurangnya kesadaran, mudah teriritasi dan
lain-lain.
Penyebabnya juga dapat bermacam-macam, namun yang paling umum adalah
mimpi buruk. Penderita somniphobia kebanyakan sering mengalami mimpi
buruk yang datang secara terus-menerus dan menyebabkannya takut untuk
pergi tidur. ~KOMPAS
No comments:
Post a Comment