Ketegangan yang terjadi antara perusahaan pemilik situs jejaring
sosial terbesar di dunia dan lembaga pemerhati lingkungan hidup
terkemuka akhirnya berakhir.
Facebook dan Greenpeace
menyebutkan, kini mereka akan bekerjasama untuk mendorong penggunaan
energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan dan meninggalkan sumber
energi berbasis batu bara.
Sebelum ini, Greenpeace sendiri
memanfaatkan situs jejaring sosial tersebut untuk mengampanyekan misi
melawan kebijakan Facebook.
Dikutip dari News 24, 20
Desember 2011, pada tahun 2010 lalu Facebook membuka sebuah data center
di Prineville, Oregon. Mereka menggelar pusat data di kawasan itu demi
memanfaatkan suhu yang sangat dingin yang terjadi di malam hari dan
udara kering yang berhembus di sana untuk mencegah server-server mereka
tidak kepanasan.
Namun, Greenpeace kecewa karena Facebook
memilih partner perusahaan pemasok listrik yang menghasilkan sebagian
besar listriknya dari pembangkit listrik yang menggunakan batu bara
untuk memasok daya bagi pusat data tersebut.
Greenpeace pun
segera menggelar kampanye melawan kebijakan Facebook tersebut agar
Facebook bersedia menggunakan energi terbarukan. Sampai saat ini,
kampanye itu sendiri telah meraih dukungan hingga 999.356 pengguna
Facebook.
Kini Facebook menyatakan bahwa mereka akan bekerjasama
dengan Greenpeace dalam mempromosikan energi terbarukan yang lebih
ramah lingkungan. ~ VIVAnews
No comments:
Post a Comment