Sunday, July 17, 2011

Da vinci

Da Vinci, Mona Lisa dan King

Alunan musik jazz Nat King Cole sayup-sayup terdengar di teras galeri seni Payung Teduh, Medan. Siang yang panas pada pertengahan di bulan April 2011 itu, Martin Sitepu menyapu kanvas di hadapannya dengan cat minyak. Mengikuti tarikan garis abstrak ekspresif yang sudah dimulai sejak beberapa hari sebelumnya. Lukisan itu memang bukan sebuah potret. Namun, lagu Cole berjudul Mona Lisa yang sedang mengalun itu membuat orang yang ada di teras itu teringat kepada Leonardo Davinci, pelukis Italia fenomenal pencipta portret abadi Mona Lisa.

Sebuah pertanyaan kemudian muncul di benak. Siapakah Mona Lisa? Sejak Leonardo menciptakan lukisan Mona Lisa (La Gioconda) tahun (1503 – 1519), memang banyak yang mempertanyakan siapakah gerangan perempuan yang memiliki senyum misterius itu. Apakah Mona Lisa benar-benar nyata? Saking misteriusnya, pemusik jazz legendaris Nat King Cole pun ikut mempertanyakannya.

Do you smile to tempt a lover, Mona Lisa / Or is this your way to hide a broken heart
/ Many dreams have been brought to your doorstep / They just lie there, and they die there / Are you warm, are you real, Mona Lisa / Or just a cold and lonely, lovely work of art…


Cole menanyakan senyum misterius Monalisa. Apakah senyum itu adalah sebuah godaan untuk para pecinta belaka. Atau, apakah senyum itu hanyalah sebuah cara untuk menyembunyikan kegundahan hatinya. Ada banyak mimpi tentang Mona Lisa yang dinanti hingga akhir khayat para pengagumnya tiba. Mereka terus menanyakan apakan Mona Lisa benar-benar ada dalam kehidupan nyata? Atau, apakah ia hanyalah sebuah karya seni yang begitu indah, abadi dan menyentuh jiwa.

Memang, kemudian banyak yang berupaya untuk mencari tahu tentang semua pertanyaan itu. Misalnya, upaya yang dilakukan para pakar dari Pusat Penelitian dan Restorasi Museum Prancis, Juli 2010 lalu. Para ilmuwan ini menyimpulkan, lukisan da Vinci itu dibuat dengan teknik lapis ekstratipis. Pada lukisan Mona Lisa, Da Vinci menerapkan 30 lapisan. Setiap lapis hanya setebal 40 mikrometer, setengah dari ketebalan rambut. “Teknik itu disebut sfumato," kata salah satu peneliti, Philippe Walter, seperti dilansir sejumlah media internasional. Teknik itulah yang membuat da Vinci berhasil menciptakan ilusi dan bayangan menakjubkan dalam lukisannya.

Namun, penemuan itu belum sepenuhnya mampu menjawab sisi misterius di balik lukisan Mona Lisa. Upaya pencarian yang paling mengejutkan dilakukan pada pertengahan Mei 2011 belum lama ini. Sejumlah arkeolog melakukan proyek penggalian terhadap sebuah makam di Florence, Italia, yang diyakini sebagai makam Mona Lisa.

Penggalian yang dipimpin ilmuwan Italia, Profesor Silvano Vinceti, ini dilakukan di sebuah makam di ruang bawah tanah Biara Santa Ursula Florence. Selama dua minggu mereka melakukan pencarian dengan menggunakan georadar, map kuno, dan sejumlah dokumen, dan akhirnya menemukan dua makam, di mana yang satu lebih tua dari yang lainnya.

Satu dari makam itu adalah milik Lisa Gherardini Del Giocondo, yang diyakini sebagai wujud nyata Mona Lisa. Lisa Gherardini adalah istri seorang saudagar sutra Italia yang tewas tahun 1545. Perempuan ini, berdasarkan penelitian Vinceti, menjadi model lukisan da Vinci, “Mona Lisa Smile”, yang kini masih dipajang dengan utuh di Museum Louvre, Paris, Prancis itu.

Penggalian ini, meski mendapat protes dari keluarga Lisa, menjadi salah satu upaya terbesar yang pernah dilakukan untuk mencari tahu rahasia di balik senyum Mona Lisa. Selain diyakini menyimpan rahasia di balik senyumnya, lukisan Mona Lisa juga dinilai memiliki sisi misteri lain yang masih menggoda para ilmuwan untuk mencaritahunya. Seperti, simbol 'LV' di matanya, angka '72’ di lengkung jembatan di latar lukisan. Cerita misterius tentang Mona Lisa menjadi semakin populer ketika Dan Brown mengangkat kisahnya ke dalam sebuah novel berjudul Da Vinci Code, yang sudah diangkat ke layar lebar. Lewat novel ini, sisi lain Mona Lisa kembali dibawa ke sebuah misteri, yakni rahasia besar tentang ketuhanan.

Sebelumnya, sepanjang Juni – Juli 2010 lalu juga terungkap sebuah misteri baru tentang Mona Lisa, yang menurut para peneliti, lukisan yang membutuh 16 tahun bagi Da Vinci untuk menyelesaikannya. Seperti dipaparkan seorang investigator asal Los Angeles, Amerika Serikat, Scott Lund, terdapat sebuah kode pada lukisan Mona Lisa yang telah dipecahkannya.

Scott Lund menerbitkan penelitiannya dalam sebuah artikel berjudul 'Kode Mona Lisa' dan dipublikasikan dalam Majalah Bel-Air edisi Juni-Juli. Menurutnya, Da Vinci menggambarkan penyatuan jiwa ibu dan anaknya yang belum lahir pada lukisan Mona Lisa sebagai upaya untuk memahami misteri penyatuan jiwa, seperti halnya memahami janin dan rahim.

Ini tantangan Da Vinci untuk tidak melukis tubuh manusia biasa, tapi sebuah jiwa yang membelah diri menjadi dua jiwa yang terpisah. Sisi kanan 'Mona Lisa menggambarkan laki-laki dan kirinya adalah perempuan. Alasan Mona Lisa tak memiliki alis atau bulu mata menggambarkan keadaan bayi yang belum lahir. Horizon menggambarkan sisi kanan lebih besar, menggarisbawahi superioritas ibu.

Da Vinci juga menggunakan dualitas Dewa Janus sebagai inspirasi. 'Anima Sol' juga bisa berarti 'jiwa Janus'. Lund menemukan adanya hubungan antara lukisan tersebut dengan Dewa Janus -- dewa berkelamin dua dengan dua wajah berjanggut menghadap ke arah berlawanan. "Aku hanya punya sedikit keraguan bahwa Mona Lisa adalah ego Da Vinci sebagai wanita yang mencintai dirinya sendiri," kata Lund.

***

Suatu hari di tahun 1466, di usia 14, Da Vinci dikenalkan kepada Andres Verrocchio. Dia adalah salah satu seniman terbaik di Florence ketika itu. Dari Verrocchio, Da Vinci belajar banyak tentang teknik melukis dan membuat patung. Hingga suatu kali keduanya bekerjasama membuat sebuah lukisan berjudul The Baptism of Christ (1472-1475). Lukisan itu menggambarkan pembaptisan Yesus dengan menggunakan cat minyak di atas kanvas. Konon, lukisan tersebut membuat Verrocchio berhenti melukis setelah menyadari goresan tangan Da Vinci lebih indah dari goresannya sendiri.

Seperti dicatat dalam buku biografi Da Vinci yang ditulis Giorgio Vasari, terbit tahun 1550, lukisan pertama yang berhasil diselesaikan Da Vinci sendiri ialah Madonna and Child, tahun 1478. Sejak itu, lukisan-lukisan Da Vinci mulai menarik perhatian. Salah satunya ialah Duke of Milan, Ludovico Sforza, yang kemudian menjadikan Da Vinci sebagai seniman kerajaan sepanjang rentang tahun 1480 - 1500. Salah satu karya seni Da Vinci masa itu ialah patung pahatan kuda yang diberi nama Gran Cavallo. Namun, ketika Prancis menyerang kota Milan, patung kuda tersebut hancur, meski Da Vinci masih menyimpan sketsa aslinya.

Ketika di Milan, Da Vinci menyelesaikan The Last Supper, tahun 1490-an. Ini adalah salah satu lukisan fenomenal Da Vinci yang juga banyak menyimpan misteri. Lukisan ini menggambarkan perjamuan terakhir Jesus dengan murid-muridnya sebelum disalibkan.

Da Vinci yang lahir pada 15 April di Vinci, Italia, mulai melukis Mona Lisa tahun 1503. Lukisan yang sampai kini masih menyimpan banyak misteri itu menjadi salah satu masterpiece Da Vinci. Lukisan ini tak pernah usai melahirkan spekulasi bahwa Da Vinci adalah seniman jenius yang pernah ada, di mana ia banyak menyelipkan trik, kode, rahasia dan sejumlah sisi kehidupan Mona Lisa yang belum terungkap.

Tahun 1513, Da Vinci menetap cukup lama di Roma dan bergaul dengan sejumlah seniman besar saat itu, seperti Michelangelo dan Rafael. Di Roma, Da Vinci mulai menancapkan identitasnya sebagai seniman besar dan hidup lebih mapan dari sejumlah karyanya. Ketika itu, Da Vinci juga sering berseberangan ide dengan Michelangelo. Namun, hal itu kemudian justru melahirkan motivasi yang kuat kepada keduanya untuk menciptakan karya seni besar.

Semasa di Roma, Da Vinci mengerjakan sejumlah projek dengan Paus, ketika itu Leo X. Salah satu lukisannya ialah St. John the Baptist (1513-1516). Kelak Da Vinci mulai mempelajari anatomi manusia, namun ditentang keras oleh Paus. 


Menjelang akhir hidupnya, Da Vinci menderita paralysis di tangan kanannya. Namun, ia masih mampu melukis. Sebelum meninggal di Cloux, Prancis, 2 Mei 1519, Da Vinci menyelesaikan beberapa karya seni, anatomi dan alam. Di antaranya lukisan The Virgin and Child with St. Anne, beberapa penelitian anatomi makluk hidup dan sejumlah sketsa kerangka mesin. Semasa hidup, Da Vinci sedikitnya telah menciptakan 15. 000 karya seni, berupa lukisan, sketsa anatomi, mesin dan arsitektur.

No comments: